Angka Kemiskinan di Jawa Timur Menurun, Selaras dengan Capaian Kinerja Pemprov

Angka kemiskinan di Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Instagram @khofifah.ip)

Metaranews.co, Jawa Timur – Angka kemiskinan di Jawa Timur menurun, hal ini juga selaras dengan capaian kinerja pemerintah Provinsi Jatim tahun 2022 yang menunjukkan prestasi membanggakan.

Untuk diketahui, capaian kinerja pemerintah Provinsi Jatim, dari total 2.912 program indikator yang ada, 97,70 persen telah tercapai dan menunjukkan keberhasilan.

Bacaan Lainnya

Pencapaian kinerja tahun 2022 ini tercatat meningkat 1,29 persen dari tahun 2021 yang sebesar 96,41 persen. Salah satu Indeks yang punya andil dalam pencapaian ini yakni persentase penduduk miskin.

Seperti diketahui, pada September 2022, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sebesar 10,49 persen atau turun 0,10 persen atau 23,09 ribu orang dibandingkan September 2021.

“Jika diakumulasikan, capaian penanggulangan kemiskinan Jatim merupakan yang tertinggi secara nasional periode Maret 2021 hingga September 2022 yang mencapai 336.220 orang,” ucap Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menambahkan, berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Jatim sepanjang 2022 berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi hanya 1,80 persen dari 2,23 persen pada 2021. Angka tersebut lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 2,04 persen.

Angka kemiskinan di Jawa Timur
Capaian Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (Instagram @khofifah.ip)

“LKPJ ini merupakan salah satu cara untuk mengukur capaian RKPD dari RPJMD yang sudah memasuki tahun keempat. Dan terjadi peningkatan capaian program dan kegiatan tahun 2022 yang ditetapkan dalam 11 Indikator Kinerja Utama (IKU). Harapan kami, pada tahun 2023 capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jatim dapat terus meningkat,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan Laporan Pernyataan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2022 di hadapan anggota dan pimpinan DPRD Jawa Timur, di Jalan. Indrapura, Surabaya, Kamis (30/3/2023) melansir Suara.com.

Ia mengatakan, capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2022 cerminan dari capaian kinerja 11 KPI.

11 KPI tersebut yakni indeks Pertumbuhan Ekonomi KPI, Indeks Theil, Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur, Indeks Gini, Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), KPI Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Reformasi 2022, Penilaian Kinerja Instansi Sistem Akuntabilitas Pemerintah (SAKIP), Indeks Kesalehan Sosial, Indeks Kualitas Lingkungan, Indeks Risiko Bencana.

Selain 11 KPI yang menunjukkan capaian gemilang, dari sisi pendapatan daerah, Pemprov Jatim berhasil merealisasikan pendapatan daerah tahun 2022 sebesar Rp31,90 triliun atau mencapai 107,92 persen. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 29,56 triliun.

“Jika dilihat dari proporsi capaian, pendapatan daerah TA 2022 mengalami peningkatan dari tahun lalu, dengan proporsi penawaran pendapatan daerah sebesar 103,98 persen. Secara keseluruhan, capaian realisasi komponen PAD 2022 berhasil melampaui target larangan di tahun 2021,” jelasnya.

Di sisi belanja, Khofifah juga tersinggung Perubahan APBD Provinsi Jatim TA 2022, tempat belanja direncanakan sebesar Rp. 33,60 triliun tercatat mampu merealisasikan Rp 31,50 triliun atau sekitar 93,76 persen. Pencapaian ini juga berhasil melampaui pencapaian tahun sebelumnya sebesar 92,44 persen.

Menurut Khofifah, sembilan program dalam Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera, Jatim Karya, Jatim Cerdas Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan East Harmoni, harus dipahami, dimaknai dan dilaksanakan oleh seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Keberadaan Nawa Bakti Satya yang menjadi komitmen pembangunan Pemprov Jatim sejak 2019, harus bisa membangun kerangka pembangunan yang tidak ada yang tertinggal,” ungkapnya.

“Pencapaian tahun 2022 ini sekaligus menunjukkan ketangguhan dan kekuatan kami di tengah perjuangan mengakhiri pandemi Covid-19, dan atas izin Allah SWT, kami berhasil melewati fase pemulihan menuju fase percepatan pembangunan,” ujarnya lebih lanjut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *