Metaranews.co, Kalam – Bacaan doa mudik, dibaca sebelum memulai perjalanan pulang ke kampung halaman. Akhir Ramadan menjadi momentum sebagian orang untuk pulang kampung.
Akhir Ramadan menjelang hari Raya Idul Fitri, tradisi mudik, masih kental di Indonesia. Sebagian orang, ketika pergi pulang kampung ada yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi berbayar.
Selain transportasi, menyiapkan barang-barang untuk dibawa pulang juga menjadi hal lain penambah elemen unik saat mudik. Namun, selain itu, yang perlu diketahui bagi pemudik yakni, doa mudik.
Melansir laman NU, dijelaskan bahwa doa yang dapat dibaca saat berkendara untuk mudik atau bepergian pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Bismillah
2 Kemudian bacalah doa berikut:
Alhamdulillahilladzī/subhanalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ila ila rabbinā lamunqalibūna.
Artinya, “Segala puji bagi Allah/Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini untuk kami. Padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
3. Alhamdulillah (3 kali).
4. Allahu Akbar (3 kali).
5. Kemudian baca doa berikut:
Subhanaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Artinya, “Maha Suci Engkau, aku benar-benar menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Doa ini disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar. Ia mengutip riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali ra tentang shalat berkendara. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar, 1971: 188).
Dalam prakteknya, orang sering menyingkat doa di atas dengan hanya bacaan nomor satu yaitu bacaan basmalah dan nomor dua yaitu bacaan Subhanaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Selain rangkaian bacaan di atas, para pemudik juga bisa membaca Surat Al-Ikhlash saat bepergian. Berikut bacaan lengkap Surat Al-Ikhlash:
Qul huwallâhu aḫad. Allâhush shamad. Lam yalid, wa lam yulad. Wa lam yakulahû kufuwan aḫad.
Artinya, “Katakanlah, ‘Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dia bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada yang setara dengan Dia.’”
Demikian doa mudik perjalanan jauh yang perlu diketahui oleh pemudik. Selain menyiapkan barang dan kendaraan yang sehat, jiwa yang tentram dan lindungan Allah SWT juga dibutuhkan, tentunya lewat bacaan doa diatas.