Menjaga Tali Silaturahmi Lewat Tradisi Mudik Sambut Lebaran

kesiapan mudik Lebaran 2023
Ilustrasi Musik Lebaran. (Freepik)

Metaranews.co, Kalam – Tradisi mudik untuk menjaga tali silaturahmi antar sesama umat manusia di hari kemenangan.

Lebaran sebentar lagi dan tinggal menghitung hari. Menjelang lebaran, biasanya masyarakat menyambut dengan mudik atau pulang kampung.

Bacaan Lainnya

Melansir Suara.com, tradisi mudik ini sudah terjadi turun temurun bagi masyarakat Indonesia.

Hal itu lumrah terjadi di Indonesia, karena rasa kangen untuk bersilaturahmi masyarakat saat hari besar begitu besar.

Mudik memang tidak dilarang, karena niatnya adalah untuk menyambung tali silaturahmi dengan sanak keluarga yang jauh disana dan sudah lama tidak bertemu.

Tradisi mudik juga bisa dikatakan sebagai acara silaturahmi menurut Islam, dalam Islam silaturahmi merupakan salah satu cara bagi pemeluknya untuk memperpanjang umur, mempermudah rezeki dan dipenuhi cinta dalam kehidupannya.

Bicara soal silaturahmi, ini adalah bagian dari perintah Nabi untuk menjalin silaturahim, maka Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang ingin meluaskan rejekinya, memperpanjang umurnya, hendaknya melanjutkan silaturahim.

Seperti janji Nabi Muhammad SAW yang patut direnungkan, begitu katanya.

“Barangsiapa menjamin satu hal kepadaku, maka aku menjamin empat hal kepadanya. Hendaknya ia bersilaturahmi, niscaya keluarganya akan mencintainya, dipanjangkan rizkinya, dinaikkan umurnya, dan Allah masukkan ke dalam surga yang dijanjikan-Nya.” (HR. Ar-Rabi’).

Silaturahmi merupakan kegiatan yang dicontohkan Nabi karena diriwayatkan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan bertakwalah kepada Allah, dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta dan memelihara hubungan persahabatan”. (An-Nisa/4:1)

Silaturahmi juga merupakan kegiatan ibadah yang sangat mulia dan memiliki pahala yang besar. Padahal, jika hal sunnah ini tidak dilakukan, maka akan menjadi ancaman serius bagi siapa saja yang tidak menjaga dan memutuskan tali silaturahim.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah/2: 27, berbunyi sebagai berikut:

“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu kokoh dan memutuskan apa yang Allah perintahkan (kepada mereka) untuk menyambungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang merugi.”  (al Baqarah/2:27).

Sejatinya, Islam tidak pernah menganjurkan umatnya untuk mudik. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk selaku menjaga silaturahmi antar sesama manusia.

Silaturahmi inilah yang menjadi tujuan utama dari mudiknya orang Indonesia saat hari Raya Idul Fitri. Bepergian jauh dari satu tempat ke tempat lain atau mudik, hanya menjadi wadah untuk melancarkan tujuan utama yakni silaturahmi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *