Syarat dan Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Metaranews.co, Kalam – Kewajiban yang harus dilakukan sebelum salat Idul Fitri adalah membayar zakat fitrah. Nah, kewajiban ini berlaku bagi setiap umat muslim dan muslimah dan juga anggota keluarga.

Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib menjelaskan, ada 3 syarat yang membuat orang wajib membayar zakat.

Bacaan Lainnya
zakat fitrah
Ilustrasi membayar zakat. (Freepik)

1. Beragama Islam

2. Memenuhi waktu wajib zakat yaitu akhir Ramadhan dan awal Syawal. Orang yang meninggal sebelum memasuki 1 Syawal tidak wajib membayar zakat fitrah, begitu pula bayi yang lahir setelah akhir bulan Ramadhan.

3. Memiliki makanan pokok yang melebihi kebutuhannya dan keluarganya pada saat hari raya atau malam hari.

Meskipun wajib mengeluarkan zakat, tidak semua wajib menanggung beban kewajiban ini sendiri.

Orang A yang bertanggung jawab atas pemeliharaan orang B, wajib mengeluarkan zakat untuk orang B. Misalnya, seorang ayah wajib menanggung zakat fitrah anak-anak yang menjadi tanggungannya.

Dalam konteks menunaikan kewajiban ini, niat lebih dibutuhkan daripada ijab qabul. Hal ini karena zakat bukanlah praktik transaksional (akad), seperti jual beli atau sewa.

Zakat adalah pemberian yang searah dari orang yang wajib kepada orang yang berhak. Juga tidak ada syarat bahwa penerima memberi manfaat kepada pemberi atas dasar apa yang diterima.

Melansir laman NU, niat dalam zakat fitrah adalah wajib, sedangkan ijab-qabul tidak. Niat adalah niat tanpa ragu-ragu untuk melakukan suatu tindakan.

Meskipun niat adalah masalah hati, membaca itu (talaffudh) dianjurkan karena akan membantu seseorang untuk mengkonfirmasi niat tersebut.​​​​​​

Talaffudh berguna dalam memantapkan i’tikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Istri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Doa saat Menerima Zakat Fitrah

Saat menerima, seorang penerima disunahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini :

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Perlu dicatat bahwa sebagaimana tak diwajibkannya talaffudh, penggunaan bahasa Arab ketika talaffudh itu dilakukan juga bukanlah keharusan.

Seseorang bisa melafalkan niat tersebut dengan bahasa lokal masing-masing karena pada prinsipnya ia hanyalah ‘sarana bantu’ untuk memantapkan niat berbuat baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Paling pokok adalah terbesitnya dalam hati bahwa dia benar-benar bersengaja untuk menunaikan kewajiban ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *