BPOM Sebut Tidak Terdeteksi Residu Klorpirifos pada Anggur Shine Muscat

Anggur Shine Muscat
Anggur Shine Muscat (Freepik)

Metaranews.co, Kesehatan – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium untuk anggur shine muscat yang ada di Indonesia.

Tindakan tersebut diambil dengan koordinasi bersama dengan Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Indonesia.

Bacaan Lainnya

Hasilnya yakni pihaknya tak mendeteksi adanya residu pestisida dari hasil uji sampel anggur shine muscat dari Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung, dengan parameter uji residu pestisida klorpirifos.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan bahwa pengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, khususnya tempat masuknya buah tersebut, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar dan Medan.

“Hasil Pengujian sampel dari wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung yang dilakukan laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM dengan parameter uji residu pestisida Chlorpyrifos menggunakan metode Gas Chromatography Tandem Mass Spectrometry (GC-MS/MS) (LOD 0.02 ug/kg/LOQ 0.07 ug/kg)menunjukkan hasil tidak terdeteksi adanya residu pestisida Chlorpyrifos,” kata Kepala BPOM Ikrar Taruna dikutip dari situs resmi BPOM.

Lebih lanjut, Taruna menyebutkan BPOM berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai pihak yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pangan segar, terkait penelusuran kebenaran pemberitaan yang beredar, serta melakukan tindak lanjut pengambilan sampel dan pengujian laboratorium.

“BPOM sebagai koordinator analisis risiko keamanan pangan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait sesuai dengan tugas dan kewenangannya,” tuturnya.

Dia pun mengingatkan publik untuk menjadi konsumen yang cerdas, dengan mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu serta memperhatikan dan menerapkan cara penyimpanan pangan sesuai dengan standar keamanan pangan.

Yaitu, dengan menjaga suhu penyimpanan pangan pada suhu tertentu dan memisahkan pangan berdasarkan jenisnya, serta menjaga kebersihan tempat penyimpanan pangan, untuk menghindari kontaminasi silang.

“Untuk buah-buahan yang biasa dikonsumsi tanpa mengupas disarankan untuk mencuci terlebih dahulu dengan air bersih mengalir dan untuk kehati-hatian terhadap residu pestisida tertentu dilanjutkan dengan mengupas kulitnya. Pencucian dan pengupasan dapat mengurangi risiko paparan residu dan cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah,” katanya.

Selain itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu.

 

Pos terkait