Masa Peralihan Musim Bisa Buat Tubuh Mudah Terserang Influenza, Apa Penyebabnya?

Influenza
Ilustrasi seseorang yang sedang terserang Influenza. (iStock)

Metaranews.co, Kesehatan – Masa peralihan musim sedang terjadi. Dari musim hujan ke musim kemarau. Masa transisi musim ini rupanya dapat menimbulkan beberapa penyakit, salah satunya influenza atau flu.

Sebagai informasi, influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pergantian musim meskipun bisa juga terjadi sepanjang tahun.

Bacaan Lainnya

Peralihan musim atau disebut juga peralihan biasanya ditandai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dan angin kencang.

Menurut Neha Vyas, MD, spesialis kedokteran keluarga dari Klinik Cleveland, perubahan suhu udara saat pergantian musim pada dasarnya tidak akan membuat tubuh sakit.

Meski begitu, ada beberapa alasan utama mengapa Anda lebih sering mengalami flu saat musim pancaroba. Melansir Hellosehat, Inilah beberapa di antaranya.

1. Virus lebih tahan terhadap udara dingin dan kering

Sebuah penelitian dalam jurnal Viruses (2016) menyebutkan bahwa suhu udara yang lebih dingin dan lebih kering akan meningkatkan risiko sejumlah infeksi virus, termasuk influenza.

Virus influenza adalah penyebab utama flu. Virus ini akan berkembang biak dan menginfeksi bila bersentuhan dengan selaput lendir hidung atau tenggorokan.

Kondisi selaput lendir yang kering saat pergantian musim juga membuat virus lebih cepat masuk ke tubuh Anda.

2. Sistem kekebalan tubuh melemah

Flu akibat perubahan cuaca juga bisa terjadi karena daya tahan tubuh yang melemah. Ini karena udara dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Sel darah putih mungkin mengalami kesulitan menyebar ketika pembuluh darah menyempit. Akibatnya, sel darah putih membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai selaput lendir dan melawan virus influenza.

Sebaliknya, sistem imun akan sibuk bereaksi terhadap alergen saat beralih ke musim kemarau.  Kondisi ini juga membuat tubuh lebih rentan terhadap serangan virus.

3. Lakukan lebih banyak aktivitas di dalam ruangan

Cuaca yang terkadang hujan dan angin kencang juga membuat Anda lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Kondisi ini menyebabkan Anda lebih rentan terkena flu selama masa transisi.

Berada di dalam ruangan (indoor) dalam waktu lama dan kontak fisik dengan lebih banyak orang tentunya akan memudahkan penularan virus influenza.

Seperti diketahui, virus flu dapat menular melalui udara, kontak dekat dengan penderita flu, dan menyentuh permukaan yang terpapar virus.

Saat memasuki masa transisi, Anda mungkin merasakan gejala flu yang datang secara tiba-tiba.  Kondisi ini biasanya muncul setelah tubuh terpapar virus selama 24–48 jam.

Beberapa gejala flu bisa bertahan tiga sampai lima hari, antara lain:

  •   demam tinggi.
  •   sakit kepala.
  •   batuk dan bersin.
  •   hidung tersumbat.
  •   sakit tenggorokan.
  •   nyeri otot, dan.
  •   kelelahan yang parah.

Penderita flu disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu dan mengurangi kontak langsung dengan orang lain untuk mencegah risiko penularan virus.

Walaupun biasanya sembuh dengan sendirinya, Anda dapat meminum obat flu untuk membantu meredakan gejala yang Anda alami.

Anda juga bisa melakukan pengobatan flu secara alami, seperti dengan menghirup uap hangat atau menggunakan minyak esensial.

Namun, jika gejala flu tidak kunjung berkurang dalam tiga hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *