Trauma di Masa Lalu Penyebab Bunuh Diri? Kenali Penyebabnya

ilustrasi wanita remaja trauma (Freepik)
ilustrasi wanita remaja trauma (Freepik)
Metaranews.co, Kesehatan – Seringkali saat merasa tidak mampu menghadapi sesuatu dan merasa putus asa, hal ini memicu seseorang untuk bunuh diri. Mereka menganggap bunuh diri sebagai jalan keluar terbaik.
Pikiran ini muncul karena seseorang merasa tidak memiliki harapan pada masa depan. Tindakan dinilai untuk menyelesaikan semua masalah yang ada.
Melansir hellosehat, berikut 7 faktor menjadi penyebab orang ingin bunuh diri:

Depresi yang tidak diobati

Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang menyebabkan angka bunuh diri tertinggi. Rasa menyesal dan putus asa ternyata dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
Selain itu, stres dan depresi seringkali membuat seseorang menyesali hidupnya dan menganggap tidak ada yang mencintainya. Sehingga, dengan perasaan negatif yang menumpuk bunuh diri menjadi jalan untuk mengakhirinya.

Perilaku impulsif

Impulsivitas berarti melakukan sesuatu berdasarkan dorongan hati. Perilaku ini membuat Anda melakukan sesuatu secara mendadak.
Hal ini perlu pendampingan agar tidak memunculkan pikiran negatif yang beresiko untuk mengakhiri hidup.

Bacaan Lainnya

Masalah dalam kehidupan sosial

Masalah sosial dapat mendorong seseorang untuk bunuh diri. Beberapa pemicunya mulai dari dikucilkan, di-bully oleh remaja atau orang dewasa, hingga dikhianati teman atau pasangan.
Dengan menyakiti diri sendiri, beberapa dari mereka berpikir bahwa tindakan ini dapat membangunkan orang yang menyakitinya.

Konsumsi alkohol dan obat-obatan

Konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan dapat menyebabkan bunuh diri. Kebiasaan ini dapat menyebabkan psikosis atau suatu kondisi yang membuat seseorang sulit membedakan imajinasi dari kenyataan.
Tidak sedikit, delusi atau halusinasi menjadi penyebab seseorang melakukan tindakan bunuh diri.

Gangguan jiwa lainnya

Jika seseorang memiliki penyakit mental atau gangguan mental, umumnya berbahaya untuk tidak diawasi. pada orang dengan gangguan kepribadian seperti:

  • antisosial dan asosial
  • gangguan bipolar,
  • gangguan kepribadian ambang,
  • gangguan pasca trauma (PTSD), dan
  • gangguan kepribadian narsistik.

Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pengawasan dan pengobatan secara rutin sesuai resep dari dokter.

Pengalaman buruk yang memicu trauma

Trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa terbentuk di alam bawah sadar seseorang. Pada akhirnya, akan sulit untuk keluar dari trauma tersebut.
Beberapa situasi yang dapat memicu trauma antara lain:
kekerasan fisik dan pelecehan verbal,
kekerasan seksual juga
kehilangan orang yang dicintai.
Trauma dapat menghalangi seseorang, apalagi jika dia tidak mampu memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri. Kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri.

Menderita penyakit tertentu

Beberapa penyakit dapat memicu pikiran untuk bunuh diri pada seseorang. Kondisi ini terjadi karena orang tersebut percaya bahwa penyakit tersebut akan menjadi akhir hidupnya.
Misalnya, seseorang yang didiagnosis dengan HIV mungkin merasa hidup tidak ada gunanya karena tidak ada obat untuk penyakit ini. Pikiran-pikiran ini kemudian meningkatkan risiko bunuh diri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *