Metaranews.co, Malang– Rasa cemburu yang menjadi motif utama Ziath Ibrahim alias ZI, pelaku pembunuhan Bagus Lazuardi, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) telah diungkap polisi. Namun, ternyata ada sebuah pesan terakhir dari pelaku untuk ketua RT setempat.
Hal ini disampaikan Riko Brilianto, ketua RT setempat yang mengaku sempat mendapatkan pesan dari Ziath. Tepatnya, saat pelaku menjalani reka ulang adegan di rumahnya. Dikarenakan, Riko turut menjadi saksi tentang reka adegan di Jalan Halmahera, Kota Malang tersebut.
Petugas kemudian memberikan kesempatan kepada ZI untuk berkomunikasi dengan keluarganya sebelum digelandang ke mobil Polda Jatim. Namun tak diketahui apa percakapan ZI dengan keluarga di kediamannya itu.
“Pak RT saya titip mama,” ungkap Riko menirukan pelaku.
Tak hanya itu, Riko menerangkan bahwa ibu syok karena mengetahui ZI yang terlibat pembunuhan mahasiswa UB asal Tulungagung itu.
“Beliau (Ibu ZI) dibawa ke rumah kerabatnya yang di dekat rumah juga karena nangis, mungkin syok gitu ibunya,” ucapnya.
Sepeeti yang diberitakan sebelumnya, pembunuhan yang dilakukan ZI terhadap Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) terkuak jelas. Kejadian ini lantaran pelaku cemburu terhadap korban yang berpacaran dengan Ts, anak tirinya.
“Hasil penyelidikan, motif pembunuhan adalah karena cemburu. ZI juga manaruh hati kepada anak tirinya yaitu T yang juga merupakan pacar korban,” ungkap AKBP Ronald Ardiansyah, Wadireskrimum Polda Jatim dalam konferensi pers, Senin (18/4/2022).
ZI disebut polisi juga mengincar mobil dan uang milik korban. Bahkan, tersangka telah merencanakan oembunuhan itu dengan modus mengajak bertemu korban. Dengan alasan untukmemberi oleh-oleh untuk keluarga korban di Tulungagung pada 7 April 2022.
Secara kronologi, polisi melanjutkan bahwa tersangka keluar rumah naik motor untuk bertemu korban. Dia sempat menitipkan motornya ke rumah YP (saksi) kemudian naik mobil milik korban berputar putar cari tempat ngopi. Lantaran banyak yang tutup, tersangka mengajak korban ke arah Perumahan Bumi Mondoroko, Kabupaten Malang.
“Di lokasi itu mereka terlibat cek cok, tersangka merebut ponsel korban dan melihat chat mesum antara korban dan anak tiri tersangka. Kemudian tersangka menghabisi korban dengan menindih badan korban dan membekap kepalanya menggunakan kresek sampai meningal,” bebernya.