Selama 3 Hari, 7 Mahasiswa dan IRT Ditangkap Satpol PP Karena Buka Open BO

Metaranews.co
Wali Kota Malang Sutiaji bersama aparat Satpol PP Kota Malang saat melakukan pembinaan terhadap belasan remaja tanpa ikatan suami istri menginap di penginapan, Jumat (18/3/2022). Foto/dok. Satpol PP Kota Malang

Metaranews.co, Malang – Operasi  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang membuahkan hasil. Selama tiga hari terakhir, pihaknya berhasil merazia tujuh mahasiswa dan ibu rumah tangga (IRT) yang membuka layanan jasa prostitusi online atau open BO.

Kabid Trantibum Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat, menerangkan bahwa petugas mendapati para terduga itu saat merazia tiga hotel berbintang di Kota Malang. Tanpa menyebut nama hotelnya, Rahmat mengaku ketiga hotel ini beralamatkan di Jalan Agung Suprapto, Jalan S Parman dan Jalan LA Sucipto, Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Dari tiga hotel itu kami mengamankan alat kontrasepsi dan bukti chat (Open BO) itu. Ada 7 perempuan yang melakukan itu,” ucap Rahmat pada Senin (18/4/2022).

Saat diinterogasi, mereka yang ditangkap tak bisa mengelak lagi. Karena bukan cuma chat transaksi saja, melainkan petugas juga mendapati alat kontrasepsi kondom. Disebutkan, 7 orang tersebut tertangkap basah saat Satpol PP Kota Malang menggelar razia penyakit masyarakat pada Kamis (14/4/2022) dan Sabtu (16/4/2022) malam.

“Tujuh orang itu asalnya dari Bandung, Jakarta terus dari Lampung. Mereka ada yang ibu rumah tangga, mahasiswa ada juga memang karyawan swasta,” ungkapnya.

Sidang Tipiring Dilakukan Usai Ramadan

Tak hanya itu, petugas telah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) untuk mereka. Rencananya, mereka akan menjalani proses persidangan tindak pidana ringan (Tipiring) usai Idul Fitri mendatang.

Berdasarkan Perda No.8/2025 tentang Tempat Pelacuran dan Perbuatan Cabul, Rahmat mengatakan mereka terancam 3 bulan penjara atau denda Rp 10 juta.

“Sebagai langkah pencegahannya, nanti setelah sidang terbukti bahwa tempat itu digunakan untuk perbuatan cabul, kami akan beri surat teguran ke hotelnya agar lebih mengawasi tamu terutama yang prostitusi online,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *