Agustus Jadi Momentum Bangkitnya Perajin Kostum Karnaval di Kota Blitar

Pembuat kostum karnaval asal Blitar (Istimewa)

Metaranews.co, Blitar – Bulan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2022 menjadi momen yang tak terduga bagi Yudha Kriesnawan warga Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur. Bagaimana tidak hampir dua tahun tanpa adanya pesanan kostum karnaval, tahun ini tiba-tiba kebanjiran order.

Di tahun 2020 – 2021 Yudha mengaku hampir tidak ada pesanan, namun tahun ini pesanan yang datang kepadanya sudah lebih dari 50 kostum karnaval.

Bacaan Lainnya

“Di awal Agustus ini omset kita lebih dari Rp70 juta,” ujar Yudha. 

Menurut Yudha, kostum kanaval ini digunakan untuk memeriahkan HUT RI, dalam acara karnaval busana, dan berbagai acara lain.

Tak hanya membuat kostum berkonsep pakaian adat Nusantara, Yudha juga membuat kostum karnaval dengan konsep kerajaan serta binatang seperti burung dan ular.

Untuk bahan, Yudha menggunakan spon sepatu yang dikombinasi dengan bulu, pernak-pernik permata, dan besi. Satu kostum beratnya bisa mencapai 15 sampai 20 kilogram.

“Saya punya empat pekerja khusus untuk produksi. Ada yang bagian ukir, bagian cat, dan untuk finishing biasanya saya sendiri,” ujarnya.

Saat momen Agustus selain dibeli, kostum karnaval karya Yudha juga banyak disewa oleh instansi pemerintahan.

Harga sewa kostum karnaval untuk orang dewasa mulai Rp750 ribu sampai Rp2,5 juta per event. Sedang harga sewa kostum karnaval untuk anak-anak mulai Rp350 ribu per event.

“Kostum karnaval milik saya memang kelas premium, makanya harga sewanya lebih mahal,” sebutnya.

Tiap tahun, Yudha selalu mengupdate kostum karnaval produksinya. Ia membuat konsep kostum karnaval sesuai dengan tren yang ada di masyarakat.

“Seperti tahun ini yang sedang ngetren kostum berkonsep kerajaan. Kostumnya bertema candi, lalu ada singgasana, maupun arca,” bebernya.

Diketahui, Yudha mulai menekuni usaha kerajinan kostum karnaval sejak 2015. Ia mendapat inspirasi membuat kerajinan kostum karnaval dari event Jember Fashion Carnaval (JFC).

“Saya dulu di SMK jurusan tata boga, tapi saya suka fashion. Dari situ saya tertarik membuat kerajinan kostum karnaval,” akunya.

Menurutnya, saat ini, minat masyarakat Kota Blitar terhadap kostum karnaval dari tahun ke tahun semakin meningkat.

“Dulu pas awal-awal kelihatan aneh pakai kostum karnaval kalau ada acara pawai. Tapi sekarang semua berlomba-lomba mencari kostum karnaval yang bagus untuk pawai,” tukasnya. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *