Metaranews.co, Kediri – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri melakukan aksi didepan Mapolresta Kedri. Mereka menuntut aksi represif yang dilakukan aparat di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, (10/2/2022).
Dalam aksi ini massa membentangkan poster bertuliskan Save Wadas, #Wadas Melawan, serta Indonesia tidak sedang baik-baik saja.
Massa juga menyuarakan aspirasinya lewat orasi yang menuntut kepolisian melepaskan 40 warga yang hingga saat ini diduga masih ditahan. Serta menuntut pemerintah agar tidak semena-mena terhadap warga.
Ketua Cabang PMII Kediri, Eko Zulianto mengatakan, selain menuntut tindakan kepolisian, dalam demo kali ini mereka juga meminta aparat kepolisian yang hingga saat ini diduga masih mengepung Desa Wadas untuk meninggalkan lokasi.
“Aksi ini dilakukan karena memang sampai detik ini kepolisian yang ada di Purworejo masih menyatroni rumah-rumah warga,” jelas pria yang akarab disapa Zul tersebut di lokasi aksi, Kamis, (10/2/2022).
Zul juga mengatakan, jika beberapa hari kedepan Kepolisian masih siaga di Desa Wadas kemungkinan akan melakukan aksi lebih besar.
“Kami melihat situasi jika di Wadas terus dipenuhi polisi maka bukan tidak mungkin nantinya aksi serentak akan dilakukan di seluruh Jawa Timur,” katanya.
Zul juga mengatakan, selain perkara wadas pihaknya juga mewanti–wanti Polresta Kediri untuk tidak melakukan hal yang sama kepada rakyat jika hal serupa terjadi. Hal itu diungkapkan sebab di Kediri kedepan akan banyak proyek pembangunan yang akan bersinggungan dengan masyarakat.
“Jangan sampai kejadian di Wadas itu terjadi di Kediri, karena mengingat kediri menjadi episentrum pembangunan di matraman, jangan sampai nantinya ada bentrok antara kepolisian dan warga,” katanya.
Lebih lanjut Zul menegaskan, kedepan pihaknya akan terus melakukan audiensi dengan kepolisian di Kediri agar suara aksi hari ini juga didengar oleh Kepolisian di Purworejo.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan audiensi dengan kapolres agar menyampaikan di kepolisian di Jawa Tengah,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Wahyudi mengatakan, bahwa dalam aksi kali ini jika mahasiswa menginginkan adanya audiensi pihaknya menyanggupi untuk melakukannya.
“Kita cukup prihatin dengan kejadian di Puworejo, kita jamin kejadian serupa tidak terjadi seperti yang disampaikan oleh anda semua,” tukasnya.
Sementara itu, dalam aksi kali ini setelah Kapolresta Kediri AKBP Wahyudi menemui para pendemo, masa lantas membubarkan diri mejelang magrib.(E2)