Analisis Pengamat: Peluang Jokowi Jadi Ketum PDIP Sangat Kecil

Presiden RI Joko Widodo saat Membuka Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (27/9/23) (instagram/ jokowi)
Presiden RI Joko Widodo saat Membuka Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (27/9/23) (instagram/ jokowi)

Metaranews.co, News – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai sangat kecil kemungkinan Megawati Soekarnoputri menyerahkan tongkat kepemimpinan PDI Perjuangan kepada Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Hal itu disampaikan Jamiluddin menanggapi usulan putra Presiden pertama RI Bung Karno yakni Guntur Sukarno yang menuliskan opininya di Harian Kompas, pada Sabtu (30/9/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Jamiluddin, Megawati lebih mempersiapkan kedua anaknya yang juga Ketua DPP PDIP yakni M Prananda Prabowo dan Puan Maharani untuk menggantikannya.

“Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum. Jokowi juga dinilai memahami ajaran Soekarno. Hal itu dapat dilihat dari kebijakan yang diambilnya selama menjadi presiden,” kata Jamiluddin kepada wartawan, Senin (2/10/2023) dikutip Suara.

“Masalahnya, apakah Megawati mau menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan PDIP kepada Jokowi? Hal itu kemungkinan sangat kecil, mengingat Megawati tampaknya sudah mempersiapkan anaknya untuk menggantikannya,” sambungnya.

Jamiluddin menilai, kedua anak Megawati tersebut sangat potensial untuk menggantinya sebagai ketua umum partai.

“Puan selama ini lebih banyak disiapkan mewakili Megawati dalam urusan eksternal. Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai. Prananda tampaknya ditugasi untuk membenahi internal partai. Karena itu, Prananda lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai,” bebernya.

Kendati begitu, Jamiluddin punya penilaian tersendiri, bahwa Prananda lebih condong dipersiapkan untuk menggantikan Megawati.

“Jadi, Puan dan Prananda sama-sama berpeluang untuk menjadi Ketum PDIP. Namun karena masalah internal lebih banyak dipercayakan kepada Prananda, ada kemungkinan ia yang lebih disiapkan untuk menggantikan Megawati,” imbuhnya.

Perlu diketahui, Guntur dalam opininya menyebut, Jokowi perlu melanjutkan karir politiknya usai lengser sebagai Presiden.

“Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan,” tulis Guntur.

Adanya usulan agar Jokowi menjadi Ketum PDIP tersebut, Guntur lantas menyebut, Megawati bisa menjadi Ketua Dewan Pembina.

“Dalam hal ini, jika nanti disetujui Megawati akan menjadi ketua dewan pembina, dapat saja kepada Megawati diberikan lagi hak prerogatif layaknya sebelumnya,” ujarnya.

Pos terkait