Banjir dan Tanah Longsor Terjang Manado, 13 Kecamatan Terdampak

Banjir dan Tanah Longsor
Ilustrasi Banjir dan Tanah Longsor. (Freepik)

Metaranews.co, NewsBanjir dan tanah longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulawesi Utara) Jumat (27/1/2023) siang. Kabarnya, akibat bencana alam ini, beberapa kecamatan terdampak dan warga terpaksa mengungsi.

Sekadar informasi, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Manado diawali dengan hujan deras yang terus mengguyur daerah tersebut tanpa henti. Menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Bacaan Lainnya

Banjir

Banjir dan Tanah Longsor
Ilustrasi Banjir dan Tanah Longsor. (Freepik)

Hingga Jumat (27/1/2023) siang, sejumlah wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara, masih terendam banjir. Beberapa desa juga dilanda tanah longsor.

Hujan deras yang mengguyur kota Manado sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam menyebabkan banjir menggenangi hampir seluruh wilayah di Manado.

Menurut Liputan 6, beberapa wilayah yang mengalami banjir dan melumpuhkan aktivitas warga adalah Bailang, Mahawu, Dendengan Dalam, Kuburan Tionghoa Paal 2, belakang kompleks Pasar Segar Paal 2, Kairagi, Ternate Tanjung dan Sumompo.

Tanah Longsor

Sementara itu, bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Sigkil 2, Kecamatan Singkil, Kota Manado, yang menimpa rumah milik Keluarga Lahamendu-Harimisa.

Beruntung, saat tanah longsor dari bukit menimpa rumah, tidak ada anggota keluarga yang berada di dalam rumah.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor ini, karena semua anggota keluarga berada di luar,” ujarnya.

Hingga pukul 12.00 WITA, hujan deras masih mengguyur Kota Manado dan sekitarnya. Sementara itu, Polda Sulut dan Basarnas terus melakukan patroli dan memantau kondisi di sejumlah wilayah terdampak banjir.

Korban yang Terkena Dampak

Dua warga dilaporkan tewas dan 155 kepala keluarga terdampak banjir dan longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (3/3).

Launching CNN Indonesia Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, banjir dan tanah longsor terjadi akibat luapan DAS Tondano, Kali Sario, Kali Malendeng, dan Bailang. Sungai.

“Sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Manado pada Kamis (3/3) pukul 18.00 WIB,” kata Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3).

13 Kecamatan Terdampak

Data BPBD Kota Manado, kata Muhari, menunjukkan ada 13 kecamatan di 5 kecamatan yang terdampak peristiwa itu. Rinciannya adalah Kecamatan Denlu, Kecamatan Malendeng, Kecamatan Paal Dua dan Kecamatan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Desa Ranotana Weru, Desa Karombasan Utara dan Desa Wanea di Kecamatan Wanea.

Kemudian Desa Singkil Dua, Desa Kombos Timur dan Desa Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya Desa Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Desa Taas serta Desa Tikala Baru di Kecamatan Tikala.

Akibat bencana alam ini, 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 kartu keluarga terendam banjir.

Sementara itu, ketinggian air yang menerjang Manado mencapai 30-75 centimeter. Selain itu, 12 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak berat, 2 jalan rusak, 1 tanggul jebol dan 104 orang dari 51 KK terdampak longsor.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *