BBM Jenis Pertamax Perhari ini Turun Harga

Antre panjang di SPBU Gurah Kediri (Anis/Metara)

Metaranews.co, Nasional – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mengalami penurunan harga. Penurunan harga ini mengacu Keputusan Menteri ESDM Nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga JBU atau BBM Non Subsidi. 

Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, selain Pertamax beberapa jenis BBM non subsidi lain juga mengalami penurunan. 

Bacaan Lainnya

Adapun harga Pertamax (RON 92) saat ini adaah Rp13.900, sedangkan untuk Pertamax Turbo (RON 98), Rp14.950, Dexlite (CN 51) harganya Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya Rp18.100 per liter. Harga tersebut berlaku untuk provinsi yang mengenakan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti di wilayah DKI Jakarta.

“Semua harga baru tersebut sesuai dengan harga yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga JBU atau BBM Non Subsidi.  Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas terjamin dengan harga bersaing di seluruh Indonesia,” jelas Irto seperti dikutip Bisnis.

Menurut Irto, perseroan memutuskan menurunkan harga Pertamax Series setelah tren penurunan harga rata-rata publikasi minyak yaitu Mean of Plats Singapore (MOPS) atau Argus pada periode September 2022 lalu. 

Meski demikian, produk gasoil atau solar Dexlite dan Perta Dex tetap mengalami kenaikan harga. 

“Semua penyesuaian harga berlaku mulai 1 Oktober,” kata Irto dalam keterangan resmi, Sabtu (10/1/2022).

Terkait perbedaan penyesuaian harga produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh kondisi energi global, salah satunya geopolitik di Eropa Timur.  Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu produk pengganti bahan bakar gas adalah solar yang harganya mengacu pada MOPS Minyak Tanah.

“MOPS Minyak Tanah menjadi acuan harga bahan baku solar.  Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harga tetap tinggi, meski harga minyak dunia cenderung turun,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *