Metaranews, Pasuruan- Gegernya buaya muara yang ditemukan di Sungai Purwosari terus didalami petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pasuruan. Diduga, buaya tersebut ialah peliharaan warga sekitar.
Kepala KKSDA Pasuruan, Mamat Ruhimat, menerangkan bahwa penemuan buaya ini sedikit janggal. Dikarenakan lokasi penemuan ini berada di dataran tinggi. Sedangkan, buaya tersebut semestinya memiliki habitat di daerah dataran rendah. Seperti di daerah rawa-rawa atau lokasi lain yang termasuk dataran rendah.
“Itu perkiraan peliharaan warga sejak kecil, lalu ketika besar mungkin karena takut jadi dilepaskan,” terangnya.
Tak hanya itu, Mamat mengungkapkan bahwa ketika buaya muara itu dievakuasi terlihat cenderung lebih jinak. Dan tidak terlihat masih liar. Sementara untuk memelihara buaya itu sendiri rawa perlu izin khusus karena termasuk sebagai satwa yang dilindungi.
“Habitat buaya harusnya di rawa. Buaya muara ini juga masuk salah satu hewan dilindungi,” imbuhnya.
Mamat menerangkan buaya rawa tersebut memang sudah diamakan BKSDA Pasuruan. Namun, ia meminta masyarakat untuk melaporkan bila melihat buaya lain yang diduga masih ada di sekitar sungai tersebut. (Gt/Tyo)