Metaranews.co, Tulungagung – Banjir bercampur limbah PG Modjopanggung, membuat puluhan warga yang terdampak di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung mengalami gangguan penyakit kulit. Hal ini diketahui setelah Puskesmas Kauman melakukan pemeriksaan warga. Selain itu, pihak Puskesmas Kauman juga sudah mengambi sampel air sumur warga untuk mengetahui apakah juga tercemar limbah, (29/10/2022).
Kepala Puskesmas Kauman, Ahmad Ardianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada warga yang terdampak banjir bercampur limbah di Desa Sidorejo, terdapat sekitar 40 warga yang mengalami penyakit kulit. Beberapa diantaranya juga mulai mengalami diare.
“Memang di daerah sini itu sering menjadi langganan banjir. Tapi kali ini banjir berbeda. Karena air banjir bercampur dengan limbah. Hal itulah yang membuat warga mengalami penyakit kulit dan diare,” tuturnya.
Ardian menjelaskan, apabila pencemaran ini tidak segera ditangani, maka dampak kesehatan warga juga akan semakin luas. Pasalnya, ketika warga terpapar banjir yang bercampur limbah akan berisiko pada kesehatan warga.
Potensi buruknya, warga bisa mengalami kulit iritasi, alergi, diare hingga iritasi saluran pernafasan akibat kualitas udara yang tidak sehat.
“Tapi dari hasil pemeriksaan kami, belum ada warga yang mengalami ganguan penyakit berat hingga diharuskan dirujuk. Hanya kami memberikan obat ringan saja,” jelasnya.
Dalam pemeriksaan kali ini, Puskesmas Kauman juga sudah mengambil sampel air sumur milik warga. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah air sumur warga tercemar limbah atau tidak. Jika nanti tercemar limbah tentu akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga.
“Sampel air ini akan dibawa ke Labkes Dinkes Tulungagung, untuk mengetahui kandungan air sumur warga. Diperkirakan hasil lab air sumur bisa keluar pada Kamis 3 November 2022,” pungkasnya.