Dari Menteri hingga Presiden hadiri Puncak Satu Abad NU

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Senin sore, 6 Februari 2023, sekitar pukul 18.00 WIB. Foto: BPMI Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Senin sore, 6 Februari 2023, sekitar pukul 18.00 WIB. Foto: BPMI Setpres/Kris

Metaranews.co, Jawa Timur – Puncak Hari Lahir organisasi terbesar Nahdlatul Ulama dilaksanakan mulai Selasa (7/2/2023). Dalam acara tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin berserta para menteri turut hadir pagi ini.

Selain pejabat tinggi negar, hadir pula ketua umum partai, salah satunya Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Bacaan Lainnya

Sekjen PBNU Najib Azca menyebut Ketua Umum PDIP sudah hadir sejak Senin (7/2/2023) sore. “Bu Mega sudah sampai di Surabaya, kemungkinan akan ada di Jawa Timur sampai acara,” ujarnya dikutip Suara.com.

“Menterinya banyak. Saya khawatir menterinya kosong karena semua sudah pindah ke Sidoarjo. Sepertinya banyak. Ketua partai juga hadir. Yang jelas kita akan mempertemukan para ulama ,” dia menambahkan.

Adapun acara seremonialnya sendiri akan dimulai besok, Selasa (02/07/2023) pukul 08.00 – 10.30 WIB, dimana para pejabat negara akan ikut menghadiri acara pembukaan NU Abad 1 tersebut.

“Acara kenegaraan itu jam 8-10.30 resepsi seabad. Setelah itu ada berbagai macam festival,” imbuhnya.

Tak hanya itu, pada Konferensi Internasional Fikih Peradaban, PBNU juga telah mendeklarasikan Penetapan Abad I NU. Namun, isi deklarasi tersebut masih dirahasiakan.

“Presiden Jokowi akan datang besok. Kita akan membacakan deklarasi penetapan abad ke-1 NU. Tindak lanjutnya adalah hasil Muktamar Fikih Peradaban ini, ditambah dengan komunike yang dihasilkan forum R20, yang akan menjadi dasar bagi diplomasi global yang akan dilakukan oleh Gus Yahya,” kata Azca.

Langkah yang diambil Ketua Umum PBNU sendiri terinspirasi dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Kiai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. “Beliau terinspirasi Gus Dur berkeliling ke banyak negara untuk menjadi juru bicara, menginspirasi, berinisiatif memainkan diplomasi global,” katanya.

“Jumlah NU terbesar di dunia dari segi jumlah, tapi kehadiran mereka di kancah global sangat minim. Gus Yahya dari dua peristiwa besar ini menjadi dasar diplomasi global, dialog, lobi,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *