Metaranew.co, News – Prof Budi Santoso Dekan FK Unair atau Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang dicopot setelah menolak kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing, mengajukan keberatan ke rektor.
Ia menyebut, surat keberatan yang diantarkannya hari ini untuk meminta klarifikasi sekaligus alasan atau prosedur rektor memecatnya.
“Sehingga begitu singkatnya saya mendapatkan SK (pemberhentian) tersebut dengan harapan niat kami mendapat kejelasan ini,” ungkapnya.
Adapun klarifikasi itu untuk meluruskan isu yang berkembang di publik. Terkait pemecatannya yang diduga karena menolak kebijakan Kemenkes yang berencana mendatangkan dokter asing di rumah sakit vertikal Indonesia.
“Kami harapkan hal-hal yang bersifat informasi yang ada di publik tidak menimbulkan spekulasi, maka kami mengajukan satu surat yang isinya adalah pertanyaan dan klarifikasi terkait alasan dan prosedur terkait dengan pemberhentian saya,” bebernya.
Lebih lanjut usai pemberhentiannya pada 3 Juli 2024 lalu, bisa berdialog dengan Prof Mohammad Nasih Rektor Unair.
“Dengan surat ini saya berharap nanti akan ada dialog yang baik antara kami dengan pimpinan universitas untuk menghasilkan solusi yang baik demi rumah besar kita Unair. Karena rumah besar kami harus kita rawat dengan hati yang lebar, pikiran yang lapang, dan jiwa yang tenang. Kami ingin Unair tetap maju dan berkembang,” paparnya.
Surat keberatannya, bentuk memenuhi prosedur administrasi kelembagaan Unair sekaligus ingin menyelesaikan pemberhentiannya yang mendadak secara kekeluargaan dengan rektor.
“Kita pun ingin menyelesaikan ini dengan baik-baik secara kekeluargaan dan berkaitan dengan masalah administrasi yang prosedurnya memang demikian,” tuturnya lagi.