Diduga Depresi, Pemuda 28 Tahun di Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri

Kediri
Caption: Aparat kepolisian saat memasang garis polisi di rumah korban, Senin (21/7/2025). Doc: Polsek Pare

Disclaimer: Artikel ini mengandung informasi sensitif mengenai bunuh diri. Bila Anda atau orang terdekat Anda membutuhkan bantuan terkait masalah kesehatan mental atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, mohon segera mencari pertolongan profesional baik ke psikolog, psikiater, atau lembaga bantuan lainnya.

Kabupaten Kediri, Metaranews.co – Seorang pemuda berinisial AS (28), warga Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di rumahnya, Senin (21/7/2025) dini hari.

Bacaan Lainnya

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh adik kandung korban, Dimas Tri Cahyo, yang bersama ayahnya, Dadang Wahyu, sedang mencari keberadaan AS.

Setelah sekitar 15 menit mencari, AS ditemukan di dapur dalam kondisi tergantung pada kayu kuda-kuda dengan lilitan tali tambang berwarna biru motif merah sepanjang 1,5 meter.

Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, membenarkan kejadian tersebut. Rudi menjelaskan bahwa sebelum AS ditemukan meninggal dunia, orang tuanya sedang berkunjung ke rumah mertua di Desa Bringin pada Minggu (20/7/2025) malam.

“Kondisi rumah dalam keadaan sepi, hanya ada AS dan adik korban (Dimas). Orang tuanya sedang keluar ke rumah mertua yang ada di Desa Bringin, (Minggu malam) sekitar pukul 20.30 WIB,” ujar Rudi.

Kedua orang tua korban baru tiba di rumah sekitar pukul 00.15 WIB, dan langsung mencari keberadaan korban yang tidak ada di ruang tengah.

Setelah menemukan AS dalam kondisi tergantung, Dimas dan Dadang segera melaporkan peristiwa itu kepada perangkat desa, yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.

“Kami (pihak Polsek Pare) baru dapat laporan sekitar pukul 00.15 WIB,” terang Rudi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar tubuh korban oleh tim Inafis Polres Kediri bersama dokter puskesmas setempat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Namun dari keterangan adik korban, Dimas, diketahui bahwa AS memiliki riwayat depresi sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya.

“Dari pihak keluarga mereka menerima kejadian tersebut, dan menolak dilakukan autopsi lebih lanjut,” sebut Rudi.

Rudi pun mengimbau masyarakat untuk mencari bantuan profesional seperti ahli psikolog, psikiater, dan konselor jika mengalami masalah kesehatan mental.

“Jangan sampai salah langkah dalam mengambil keputusan, terlebih sampai mengakhiri riwayat seperti ini,” pesannya.

Pos terkait