Disbudparpora Kota Kediri Tunggu BPCB Jatim Terkait Ekskavasi Lanjutan Kawasan Candi Klotok

metaranews.co
Gapura yang baru saja ditemukan di kawasan Candi Klotok. (dok Metaranews)

Metaranews.co, Kediri- Kawasan Candi Klotok telah ditemukan semua bagiannya. Mulai dari gapura masuk, paseban, patirtan, dan candi. Layaknya di Gunung Penanggungan, di Gunung Klotok, Kota Kediri bisa dikatakan mirip. Dikarenakan, dalam satu Gunung Klotok terdapat satu Kawasan utuh situs bersejarah. Bahkan, ada tiga Candi Klotok yang telah terekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim).

Kawasan Candi Klotok Kediri yang tak jauh dari Gua Selomangleng ini semestinya perlu menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Dalam hal ini, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri mengaku masih menunggu hasil asesmen terkait ekskavasi temuan situs di kawasan Gunung Klotok. Disbuparpora Kota Kediri mencatat ada sebanyak 6 titik temuan situs yang masih diteliti asalnya, diduga benda bersejarah tertimbun ratusan tahun silam.

Bacaan Lainnya

Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, mengatakan temuan situs di kawasan Gunung Klotok, berjumlah 6 titik diduga berupa bangunan candi, patirtan, dan bale atau gapura.

Ekskavasi sendiri diperkirakan bakal dilakukan kembali, pada tahun depan. Mengingat proses ekskavasi dipastikan membutuhkan anggaran cukup besar, menunggu rencana lanjutan lembaga yang menaungi pihak BPCB.

“Menunggu keputusan BPCB, kita akan berkoordinasi dengan mereka. Tahun depan dengan BPCB, berupaya membantu ekskavasi ini,” kata Zachrie, saat dikonfirmasi metaranews.co, Selasa (13/9/2022).

Dia mengaku sudah bekerjasama dengan pihak BPCB untuk melakukan ekskavasi lagi, supaya bentuknya lebih terlihat. Temuan tersebut masih belum begitu nampak keseluruhan, yang masih diperlukan ekskavasi lanjutan.

Terkait anggaran ekskavasi, disebutkan Zachrie bakal melihat terlebih dahulu sejauh mana posisi temuan bangunan itu. Misalkan, supaya lebih jelas bentuknya apabila BPCB meminta bantuan pemerintah daerah, pihaknya pun siap memberikan bantuan.

“Misal ekskavasi BPCB minta kerjasama dengan pemerintah daerah, nanti baru ikut juga melakukan ekskavasi itu,” ujarnya.

Zachrie masih belum dapat memperkirakan luasan tahap rencana ekskavasi kawasan Gunung Klotok ini. Sebab lokasinya yang berbeda di beberapa titik, masih diragukan pada dahulunya apakah itu menjadi satu kawasan.

Bahkan dimungkinkan kalau dilakukan ekskavasi kembali, dapat ditemukan bentuk bangunan sejarah lainnya. “Masih belum disimpulkan hasil ekskavasi ini, bahwa satu kawasan atau bukan kita juga belum tau. Ada 6 titik, bisa dimungkinkan ada bangunan lagi, peninggalan yang tertimbun,” pungkasnya.

Metaranews.co
Ekskavasi paseban atau pendapa teras di kawasan Candi Klotok, Kota Kediri oleh BPCB Jatim. (Hayyu Setyo/Metaranews)

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) kembali melakukan ekskavasi untuk kawasan Candi Klotok. Pada ekskavasi tahap III ini BPCB Jatim berhasil menemukan struktur paseban atau pendapa teras menuju Candi Klotok I atau candi utama di Gunung Klotok, Kota Kediri, Sabtu (20/8/2022).

Ketua tim akeskavasi, Nugroho Harjo Lukito mengatakan bahwa melengkapi kawasan Candi Klotok secara utuh. Paseban atau pendapa teras tersebut menjadi pelengkap dari kawasan candi karena adanya kecenderungan candi kuno memiliki teras untuk berkumpulnya umat sebelum melakukan aktivitas religi.

“Terkait temuan dari ekskavasi candi klotok tahap ketiga ini saat ini kita masih temukan struktur paseban yang ada di halaman sudah hampir 95 persen sudah kelihatan semua. Meskipun ada yang hilang,” terang Nugroho saat ditemui Metaranews.co.

Untuk luasnya, imbuh Nugroho, paseban atau pendapa teras Candi Klotok I ini sekitar 10×14 meter. Ada dua tingkat pada paseban itu. Tingkat paling luar terlihat strukturnya tiga tumpukan batu bata. Nugroho menyebut paseban atau pendapa teras ini bersifat terbuka. Artinya tidak seperti rumah joglo atau tertutup genting. Hal ini dapat diketahui dari tidak ditemukannya serpihan genting sama sekali. Sehingga, kemungkinan kuat paseban atau pendapa teras Candi Klotok I ini bersifat terbuka.

Metaranews.co

“Jadi struktur ini bisa kita namakan paseban atau pendopo teras yang sifatnya terbuka dan ini memang umum ditemukan pada candi-candi yang memiliki konsep tiga halaman, jadi di depan candi ada paseban-paseban yang fungsinya untuk menampung umat atau jemaat sebelum mereka melakukan aktivitas religinya di candi induk,” tutur Nugroho.

Setelah membuka ini, Nugroho bersama tim akan melakukan ekskavasi struktur di bawah kawasan Candi Klotok. Tepatnya berada di sebelah sungai menuju petirtaan Duwet. Dikarenakan telah tampak adanya struktur yang menjorok keluar. Ia ingin mengetahui struktur ini apakah paseban atau apa struktur apakah yang muncul tersebut.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *