Gubernur Khofifah Sebut Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang, Polri Tetap 125 Korban

metaranews.co
Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa. (Dok/Metaranews)

Metaranews.co, Malang – Perkembangan korban tragedi Kanjuruhan terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Sampai saat ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan ada tambahan 6 korban sampai 4 Oktober lalu. Sehingga, korban tragedi Kanjuruhan tercatat 131 orang meninggal dunia.

Sedangkan, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, pada hari yang sama menyatakan bahwa korban meninggal dunia masih 125 orang. Dengan rincian, 406 orang luka ringan, 30 orang luka sedang dan luka berat 29 orang.

Bacaan Lainnya

Khofifah menuturkan pertambahan data korban jiwa itu didasarkan dari laporan terbaru dari Pos Mortem Crisis Center Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Tambahan korban jiwa merupakan korban tragedi Kanjuruhan yang langsung dibawa pulang oleh keluarga pada malam usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.

”Sehingga ada kemungkinan mereka ini tidak masuk pendataan di awal. Karena sudah terkonfirmasi atau punya KTP. Jadi memang sangat mungkin ada tambahan,” ungkap Khofifah.

Pertambahan data itu, setelah ada konfirmasi dari pihak desa/kelurahan ke Crisis Center bahwa yang bersangkutan memang menjadi korban jiwa pada tragedi tersebut.

Kendati demikian, Khofifah menuturkan perbedaan data ini memang menjadi hal wajar karena dinamika teknis pendataan di lapangan. ”Saya kira perbedaan data ini adalah dinamika di Crisis Center. Jadi, kalau mau lihat updatenya sebaiknya di Pos Crisis Center,” mintanya.

Khofifah mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban jiwa agar arwahnya diterima di sisi Tuhan YME.

“Bagi yang dirawat di rumah sakit, mari kota doakan segera disembuhkan dan kembali pulang ke rumah,” ucapnya.

Di tempat berbeda, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatajan bahwa hingga saat ini jumlah korban jiwa masih di angka 125 orang. Dengan rincian, jumlah korban luka ada 467 orang. 406 orang diantaranya luka ringan, 30 orang luka sedang dan luka berat 29 orang.

Lebih lanjut, untuk korban yang saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit berjumlah 59 orang yang tersebar di berbagai rumah sakit. Mulai di Rumah Sakit Saiful Anwar, RSUD Kanjuruhan, RS Hasta Brata, Rumah Sakit Islam Aisyiyah, Rumah Sakit UMM, Rumah Sakit Hasta Husada, Rumah Sakit Wajak Husada, Rumah Sakit Prima Husada, Rumah Sakit Wava Husada dan Rumah Sakit Soepraoen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *