Metaranews.co, Blitar – Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso telah resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Surat itu disampaikan ke DPRD Kabupaten Blitar, pada Senin (14/2023).
Dia mengungkapkan alasan pengunduran dirinya karena ingin mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI.
“Jangan dikait-kaitkan, sebenarnya mundurnya bisa nanti, nunggu pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) dari KPU. Tapi, saya pikir mundur sekarang atau nanti, sama saja,” ujarnya dikutip Suara Jatim.
Rahmat yang mencalonkan diri sebagai calon DPR RI dari Dapil Bojonegoro-Tuban ingin berkonsentrasi mempersiapkan pemilu legislatif. Dia menepis isu mundur karena terkait dengan kekecewaan terhadap kinerja Pemkab Blitar.
“Jauh-jauh hari, sebelum isu itu beredar saya sudah kumpulkan kepala dinas, saya titipi anak buah saya, sebagai perpisahan lah maksudnya. Jadi jangan dihubung-hubungkan dong, saya diminta untuk nyaleg DPR RI dapil Tuban-Bojonegoro,” imbuhnya.
Sebelumnya, Rahmat Santoso santer diberitakan kecewa dengan kinerja Kepala Seksi Layanan Pengadaan (BLP) Iwan Dwi Winarto. Rahmat mengaku menemukan dugaan adanya praktik Pungli yang dilakukan oleh Kepala Bagian Pelayanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Blitar.
“Saya tidak pernah kecewa dengan Pemkab Blitar, Saya hanya kecewa dengan Pak Iwan saja, Saya minta oleh Mbak Rini (Bupati Blitar) untuk dia dijadikan kepala paud atau kepala apa gitu loh,” ungkap Wabup Blitar usai memberikan surat pengunduran diri.
Sebenarnya, keinginan Rahmat Santoso mundur dari jabatannya ini bukanlah yang pertama kali. Politisi PAN itu pernah mengancam untuk mundur setelah Bupati Blitar Rini Syarifah tiba-tiba memutasi ajudan istrinya beberapa waktu lalu.
Namun, pria yang menjabat Ketua Dewan Pertimbangan DPD PAN Kabupaten Blitar itu urung mundur setelah Rini Syarifah membatalkan pemindahan ajudan istrinya. Setelah itu, hubungan keduanya kembali membaik.
Kini, Rahmat Santoso justru mengajukan pengunduran dirinya. Hal ini mulai terlihat pada peringatan HUT ke-669 Kabupaten Blitar.
