Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah 2024 Menjelang Idul Adha 1445 H, lengkap dengan Keutamaannya

Puasa Dzulhijjah
ilustrasi untuk puasa (Freepik)

Metaranews.co, News – Simak ulasan mengenai jadwal dan niat puasa Puasa Dzulhijjah 2024 menjelang Idul Adha 1445 H di bawah ini.

Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini terdapat ibadah penyempurna agama yaitu ibadah haji ke baitullah dan ada pula puasa sunnah Dzulhijjah.

Bacaan Lainnya

Sesuai dengan pengumuman Kemenag RI, Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada hari Senin 17 Juni 2024. Adapun, anda bisa melaksanakan ibadah puasa sunnah yang dianjurkan sebelum Hari Raya Idul Adha berlangsung.

Disebutkan dalam sebuah hadist dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Jadwal Puasa Dzulhijjah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, umat Islam bisa menjalankan puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 H di Juni 2024 ini yang jatuh pada tanggal:

  • Sabtu, 8 Juni 2024 /1 Dzulhijjah 1445 H
  • Minggu, 9 Juni 2024 /2 Dzulhijjah 1445 H
  • Senin, 10 Juni 2024 /3 Dzulhijjah 1445 H
  • Selasa, 11 Juni 2024 /4 Dzulhijjah 1445 H
  • Rabu, 12 Juni 2024 /5 Dzulhijjah 1445 H
  • Kamis, 13 Juni 2024 /6 Dzulhijjah 1445 H
  • Jumat, 14 Juni 2024 /7 Dzulhijjah 1445 H
  • Sabtu, 15 Juni 2024 /8 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Tarwiyah)
  • Minggu, 16 Juni 2024 /9 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Arafah)

Niat Puasa Dzulhijjah

Sebelum mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk membaca niat agar ibadah puasa diterima di sisi Allah SWT. Berikut ini adalah bacaan niat puasa sunnah Dzulhijjah pada bulan Juni 2024.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Keutamaan berpuasa pada 10 hari di awal bulan Dzulhijjah sesuai dalam hadits Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

  • Puasa di hari kesembilan Dzulhijjah atau hari Arafah, orang yang berpuasa pada hari ini dijanjikan bisa menebus dosanya pada setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
  • Puasa di hari kedelapan Dzulhijjah, dikenal juga sebagai hari Tarwiyah. Barang siapa yang berpuasa di hari ini, maka Allah SWT akan memberikan pahala sebesar-besarnya tiada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah SWT.
  • Puasa di hari ketujuh Dzulhijjah, semua pintu neraka Jahanam ditutup dan tidak terbuka hingga habis sepuluh awal bulan Dzulhijjah. Maka barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah SWT akan menghindarkan dirinya dari 30 pintu kesulitan dan membuka baginya 30 pintu kemudahan.
  • Puasa di hari keenam Dzulhijjah, Allah SWT membuka kebaikan bagi Nabi-Nya. Maka baranh siapa yang berpuasa pada hari itu Allah SWT akan memandangnya dengan penuh rahmat dan setelah itu tidak disiksa selamanya
  • Puasa di hari kelima Dzulhijjah, Nabi Musa AS dilahirkan. Maka barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan terbebas dari sifat nifak serta siksa kubur.
  • Puasa di hari keempat Dzulhijjah, adalah hari lahirnya nabi Isa AS. Maka barang siapa yang berpuasa di hari itu, Allah SWT akan menghilangkan kesusahan dan kefakirannya serta kelak di hari akhir akan bersama dengan para perantau yang baik lagi mulia (Safaratul Kiraa-mil Bararah).
  • Puasa di hari ketiga Dzulhijjah, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Maka siapa saja yang berpuasa pada hari itu dijamin doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT
  • Puasa di hari pertama Dzulhijjah, Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS. Maka barang siapa yang berpuasa pada hari itu Allah SWT akan mengampuni segala dosa-dosanya.

Adapun puasa di hari ke-9 ini pula, turun ayat terakhir dalam Al-Quran yaitu Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi,

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

Artinya: “…Pada hari (Arafah) ini, Aku (Allah SWT) sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku ridhai Islam menjadi agamamu.”
Puasa di hari kedua Dzulhijjah atau hari ketika Allah SWT mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan besar. Maka barang siapa yang berpuasa pada hari itu seperti halnya beribadah setahun serta terhindar dari perilaku maksiat dan dosa.

 

Pos terkait