Metaranews.co, Kota Kediri – Pembangunan Jembatan Mrican di Kediri, Jawa Timur, ditargetkan dimulai tahun ini. Hal ini dilakukan setelah Jembatan Mrican terbengkalai sejak enam tahun lalu.
Kabarnya, jembatan itu kini digadang-gadang menjadi salah satu akses keluar-masuknya kendaraan atau Exit Tol Bandara Dhoho Kediri.
Camat Gampengrejo Kabupaten Kediri, Zaenuri mengatakan, Jembatan Mrican yang melalui Desa Jongbiru bakal menjadi akses keluarnya kendaraan dari bandara.
Exit tol ini akan langsung menghubungkan dengan Jalan Raya Nasional Kediri-Kertosono di timur Sungai Brantas.
“Insyaallah nanti ada empat jalur, lebar 12 meter. Setelah ini target sekitar bulan April sudah mulai pembuatan saluran, dan tahun ini juga oleh pemerintah pusat Jembatan Mrican juga akan dibangun,” kata Zaenuri, Jumat (13/1/2023).
Zaenuri berharap, dengan adanya pembangunan beberapa infrastruktur tersebut dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Apalagi, sudah sekitar enam tahun ini akses jalan di Desa Jongbiru menuju jembatan Mrican sudah tidak produktif lagi akibat tak difungsikannya jembatan.
“Kalau dahulu warga penjual nasi tumpang setiap hari ada, namun setelahnya jembatan runtuh orang Jongbiru kehilangan mata pencaharian. Diharapkan nanti dapat membangkitkan perekonomian,” harapnya.
Masih kata Zaenuri, sebagian lahan milik PTPN X PG Mrican juga telah dibebaskan menjadi aset Pemkab Kediri.
Selain itu, sebanyak 54 bidang lahan milik warga juga sudah masa pembebasan, dan telah disetujui oleh masing-masing pemilik. Termasuk bidang lahan makam keluarga yang dibongkar dan dipindahkan pada Jumat (13/1/2023) pagi.
“Alhamdulillah per Kamis (12/1/2023) kemarin semuanya sudah bertekad ikhlas, tidak ada yang istilahnya pembebasan konsinyasi. Seratus persen dapat menerima terkait ganti untung,” jelas Zaenuri.
Terkait berapa rata-rata nilai ganti untung pembebasan lahan tersebut, Zaenuri masih enggan menyebut. Sebab, menurutnya ganti untung tersebut hanya diketahui oleh masing-masing pemilik lahan.
“Ini jalan biasa hanya untuk Exit Tol, turun dari Bandara Dhoho asal sekitar Kecamatan Banyakan. Jalan ini menjadi buangan nasional khususnya jalur Kediri-Kertosono,” pungkas Zaenuri.