Metaranews.co, Kediri – Sejumlah massa dari perguruan silat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) melakukan aksi unjuk rasa di Mapolsek Ngadiluwih pada Rabu (4/1/2023) malam.
Mereka menyuarakan aspirasi tuntutan keadilan, atas aksi tak terpuji dari dua terduga pelaku pembubaran latihan silat PSHT disertai perampasan uang, HP, seragam latihan, serta sabuk perguruan di Kecamatan Ngadiluwih, Jumat (30/12/2022) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Cabang PSHT Kota Kediri, Mujiono membenarkan bahwa ada sejumlah warga PSHT yang melakukan aksi di Mapolsek Ngadiluwih, namun para massa tersebut bukan dari Kediri.
“Itu aksi spontan, bukan warga PSHT Kediri, namun dari luar kediri, yang tidak dapat terbendung menyampaikan solidaritas keadilan,” kata Mujiono, Kamis (5/1/2022).
Mujiono menyebut sebelumnya Pengurus Cabang telag mengimbau anggotanya, khususnya warga Kota/ Kabupaten Kediri, untuk tidak melakukan aksi solidaritas, satu hari sebelum aksi, Selasa (3/1).
Dia menyebut imbauan itu diberikan sebab jajaran pengurus cabang sudah mengambil langkah pelaporan pihak kepolisian.
Hasilnya dua terduga pelaku sudah diamankan proses pengembangan kasus Polres Kediri. Sehingga kasus ini agar dapat diselesaikan pihak kepolisian, segera diketahui pelaku pembubaran latihan silat PSHT.
Yang disertai pencurian uang, HP, seragam latihan, serta sabuk perguruan di Kecamatan Ngadiluwih, Jumat (30/12/2022), lalu. “Pihak kepolisian sudah menangkap pelaku terduga,” jelasnya.
Pengurus Cabang PSHT juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas tindak cepat penangkapan terduga pelaku. Diharapkan dengan adanya kasus tersebut, aksi tidka terpuji tersebut tidak akan terulang kembali.
“Sejumlah pengurus juga mendatangi Polsek Ngadiluwih, tadi malam. Untuk memberikan pencerahan bagi masa PSHT yang melakukan aksi solidaritas keadilan,” pungkasnya.