Waduh, Tugu Alun-alun Kota Mojokerto Disebut Netizen Mirip Pohon Cakra ‘Mugen Tsukoyomi’

Tugu Alun-alun Kota Mojokerto yang dibandingkan dengan Pohon Cakra di anime Naruto. (Tangkapan layar Instagram @updatemojokerto)

Metaranews.co, Viral – Tugu Alun-alun Kota Mojokerto disebut netizen mirip pohon Cakra ‘Mugen Tsukoyomi’ di Anime Naruto

Hal tersebut ramai diperbincangkan netizen, setelah foto tugu Alun-alun Kota Mojowarno disandingkan dengan foto Pohon Cakra ‘Mugen Tsukoyomi’ di Anime Naruto.

Bacaan Lainnya

Melansir akun Instagram @updatemojokerto, menuliskan rasa penasaranya dari banyaknya komentar netizen yang membandingkan tugu tersebut dengan pohon dewa Cakra itu.

“Saking penasaran e Akeh seng komentar tugu alun-alun mirip pohon Cakra Naruto “Mugen Tsukuyomi” Mirip gak seh,” tuli caption, melansir akun Instagram @updtaemojokerto, Kamis (5/1/2023).

Seperti tulis akun rizalbaz. “Salah satu langkah pemerintah untuk mengendalikan warga Mojokerto dengan Pohon Tsugoyomi di tengah kota,” ucapnya.

“Hanya penggemar naruto yg pham kebangkitan mugen tsukuyomi,” tulis akun cadilz_3024

“Pantesan banyak yg bikin story capt “drama 365 hari ternyata kena genjutsu mugen tsukoyomi,” kata akun bernama dilann

“The real negara konohaaa,” ujar rvaawln

“Masyarakat Mojokerto sedang dalam genjutsu,” kata _fajaram

“Bangkitnya Kaguya,” tulis rioangga_ra

Lalu akun bernama namasaya_donay. “Mugen tsukoyomi,” katanya. Juga fatikha nf. “Kyok e naruto iku turunan kerajaan majapahit min,” ujarnya. Serta a.armand. “Mugen tsukuyomi tibak e,” ujarnya.

Untuk diketahui, melansir Times Indonesia, tugu Alun-alun Kota Mojokerto ini ternyata memiliki sejarah yang sejatinya patutu untuk dijadikan kebanggaan.

Tugu Proklamasi yang dipersembahkan untuk para pemuda pejuang di Mojokerto pada masa penjajahan Belanda dan menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.

Tugu ini berada tepat di tengah Alun-alun dengan ketinggian 45 meter dengan 17 anak tangga dan 8 anak tangga. – sisi kolam. Angka tersebut menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Bentuk menaranya adalah Lingga Yoni yang melambangkan kesuburan daerah tersebut. Konsep lingga yoni banyak digunakan pada masa Majapahit dan kemudian diadopsi oleh Presiden Soekarno saat merancang Monumen Nasional (Monas).

Di puncak tugu terdapat bunga teratai atau Padma dalam posisi mekar yang menunjukkan puncak keinginan spiritual atau hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta. Sementara itu, bunga Padma, dalam posisi kuncup melengkapi kekuatan spiritual.

Tubuh monumen berbentuk spiral. Bentuk ini melambangkan perjalanan hidup yang dinamis dengan cita-cita yang kuat. Bentuk tugu yang kokoh terlihat kekuatan fisik. Alas atau tugu tugu berbentuk candi.

Sukuh yang merupakan salah satu bangunan dari zaman Majapahit terbuat dari bahan batu andesit. Alas monumen dimaksudkan untuk menunjukkan keragaman.

Bahan bangunan dari tugu tersebut juga tidak menggunakan baru bata seperti pada umumnya. Di alas kaki bagian utara, timur dan selatan tugu juga ditampilkan relief alegoris yang menceritakan tentang sejarah kota Mojokerto.

Pada relief itu juga ditampilkan teks pola yang dibuat dari bahan marmer.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *