Metaranews.co, Kota Kediri – Warga Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jawa Timur, heboh. Gara-garanya salah satu warga setempat, Supriyardi (60), ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya, Sabtu (14/12/2024) pagi.
Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara menjelaskan, mantan istri korban yakni Wiwik Kusmiatin (56) merupakan orang yang pertama kali mengetahui insiden ini.
“Pada hari Jumat tanggal 14 Desember 2024 sekitar pukul 08.30 WIB Ibu Wiwik Kusmiatin datang ke rumah korban dengan membawa nasi untuk sarapan pagi korban, dan itu sering dilakukan olehnya,” ujar Ridwan.
Namun saat itu, kata Ridwan, kondisi rumah Supriyardi masih dalam keadaan tertutup. Setelahnya Wiwik mencoba masuk ke dalam rumah, tapi tak mendapati keberadaan korban.
“Selanjutnya korban keluar dan memanggil warga, Pak Sugeng Wahono, penjual es degan, untuk meminta bantuan mencari korban,” tutur Ridwan.
Baik Sugeng maupun Wiwik lantas mendapati pintu kamar korban yang masih dalam keadaan tertutup rapat. Curiga, mereka sempat mendobrak pintu kamar korban, tapi tak berhasil.
“Salah satu warga yang membantu akhirnya melihat dari angin-angin kamar, dan mendapati korban gantung diri,” beber Ridwan.
Kasus ini oleh warga lantas dilaporkan ke ke ketua RT setempat. Oleh si ketua RT, kasus ini diteruskan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Kaliombo, Aipda Andrey.
“Selanjutnya oleh Bhabinkamtibmas Kaliombo laporannya diteruskan ke Polsek Kediri Kota,” sebutnya.
Berdasarkan identifikasi aparat kepolisian dan petugas media, kata Ridwan, diduga korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Dari hasil pemeriksana olah TKP disimpulkan korban meninggal disebabkan karena gantung diri, dengan tanda-tanda tidak ditemukan luka baik benda tumpul atau tajam pada tubuh korban,” beber Ridwan.
“Berikutnya ditemukan terdapat bekas luka jeratan pada leher,” lanjutnya.
Untuk motif korban gantung diri belum diketahui. Sementara berdasarkan keterangan beberapa saksi, korban telah lama menderita sakit pernafasan.
“Korban sudah lama tidak berobat, dan mengkonsumsi obat-obat dengan membeli sendiri (di warung kelontong). Untuik korban di rumah tinggal seorang diri,” pungkas Ridwan.