Metaranews.co, Nasional – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan investigasi mengusut tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC. Hasilnya telah menemukan keterangan yang sinkron antara suporter dan pemain.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam di channel youtube resmi Komnas HAM mengatakan berdasarkan keterangan sementara didapat bahwa tujuan Aremania untuk turun ke lapangan untuk meluapkan emosi dan menyemangati para pemain.
”Dari yang kita telusuri, suporter turun ke tengah lapangan tidak untuk menyerang pemain. Mereka ingin memberikan semangat dengan berkomunikasi secara langsung,” beber Choirul.
Choirul menambahkan jika pernyataan ini sudah dilakukan kroscek, baik dari keterangan suporter maupun pemain. Dari sejumlah video yang beredar juga berhasil mendokumentasikan pemain Sergio Silva berinteraksi langsung dengan suporter di lapangan, tanpa ada terlihat gestur penyerangan.
”Waktu kami kroscek ke suporter, mereka bilangnya gini ‘Ayo, Arema! Jangan menyerah. Ini Satu Jiwa.’ Itu juga sudah kita kroscek ke pemain yang terakhir meninggalkan lapangan, dia juga lihat videonya,” papar Choirul.
”Itu saya, saya dirangkul suporter. Kami pelukan dan mereka bilang itu juga, agar tidak menyerah. Jadi tidak ada pemain yang luka,” sambungnya.
Dari keterangan itu, Komnas HAM membantah jika ada narasi yang menyebutkan bahwa suporter turun ke lapangan untuk menyerang para pemain itu tidak benar. Sejauh dari hasil investigasi, Komnas HAM menyebut serangan suporter kepada pemain itu tidak ada.
“Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana mau menyerang pemain, ceritanya tidak seperti itu. Jadi dinamika ini sangat penting dan harus dipahami publik,” pungkasnya.