Metaranews.co, Pasuruan – Krisis solar yang terjadi selama dua minggu lebih membuat para nelayan di Kota Pasuruan kebingungan. Para nelayan berharap agar segera dibangun SPBU khusus nelayan di Kota Pasuruan.
Pasalnya kini di wilayah Kota Pasuruan hanya ada dua SPBU yang diperbolehkan menjual solar kepada nelayan, yakni SPBU Bugul dan SPBU Bakalan. Sehingga pasokan solar untuk nelayan Kota Pasuruan semakin terbatas.
“Sejak dulu sebenarnya butuh SPBU nelayan. Sudah seharusnya di Kota Pasuruan ada SPBU khusus nelayan biar tidak ada kelangkaan seperti sekarang,” ujar Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan, Ahmad Gatot Hartowo.
Menurut Gatot, pembangunan SBPU khusus nelayan sempat direncanakan akan dibangun di Pelabuhan Pasuruan. Namun, rencana tersebut tak kunjung terealisasi akibat pandemi covid-19.
“Rencana SPBU nelayan itu sudah ada beberapa waktu lalu. Tapi berhubung ada covid jadi tertunda,” ungkapnya.
SPBU khusus nelayan ini dibutuhkan karena populasi nelayan di Kota Pasuruan cukup banyak.
Menurut Gatot, di wilayah Kota Pasuruan ada sekitar 2070 nelayan. Dengan jumlah kapal baik besar maupun kecil sebanyak 540 kapal.
“Setiap harinya seluruh nelayan butuh solar sampai 15 ton, ” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jika perwakilan paguyuban nelayan sudah mendatangi sejumlah dinas untuk mencari solusi krisis solar sejak minggu lalu. Pihak Pemerintah Kota Pasuruan menjanjikan kepada nelayan akan mengajukan tambahan kuota solar untuk nelayan ke kantor Pertamina di Surabaya. Namun krisis solar masih terjadi hingga saat ini.