Metaranews.co, Surabaya- Belasan ribu lowongan pekerjaan (loker) yang dibuka untuk masyarakat Jawa Timur (Jatim). Dalam Job Fair yang diselenggarakan Pemprov Jatim ini dibuka secara offline dan online.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku bahwa Job Fair ini merupakan kali pertama digelar pascapandemi Covid-19. Ada 12.560 loker yang tersedia untuk masyarakat. Ia menerangkan untuk Job Fair secara offline berada di Grand City Kota Surabaya selama dua hari pada tanggal 7-8 September 2022 lalu dengan menyediakan 5.668 lowongan.
Sedangkan, Job Fair secara online, dilakukan mulai tanggal 6 – 11 September 2022 bekerjasama dengan pusat pasar kerja Kemenaker dengan menyediakan total 6.892 lowongan.
“Alhamdulillah Job Fair yang digelar secara Online dan Offline dengan total lowongan 12.560 ini disambut antusias oleh masyarakat pencari kerja,” tutur Khofifah.
Total ada 50 perusahaan yang membuka booth di sana dengan menawarkan 302 jabatan dan 5.668 lowongan kerja. Baik untuk lowongan pekerjaan di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Jadi memang sengaja dalam Job Fair kali ini juga ada booth peluang kerja ke luar negeri. Seiring dengan banyaknya kasus tenaga kerja migran yang berangkat ilegal, kami ingin menyediakan sarana fasilitasi dan pendampingan bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, mulai dari peluang kerjanya, sarana berkas adiministrasi, hingga pemberangkatannya. Dipastikan semua legal,” tegas Gubernur Khofifah.
Bahkan, Pemprov Jatim juga akan memberikan pendampingan bahasa serta skill bagi calon tenaga migran yang akan bekerja ke luar negeri. Agar menjamin keamanan bagi pekerja migran, dan memberikan jaminan pada pemberi pekerjaan bahwa mereka mendapatkan pekerja yang skillfull.
Selain itu, Job Fair kali ini juga secara khusus memberikan tawaran peluang kerja bagi calon pekerja dari disabilitas. Dimana ada 5 perusahaan yang menyediakan 941 lowongan untuk penyandang disabilitas.
Dari 941 lowongan kerja untuk disabilitas tersebut rincinya ada 131 lowongan untuk penyandang disabilitas fisik dan sensorik sisanya dapat diisi oleh penyandang disabilitas yang lain.
“Kita sengaja ingin memberikan fasilitas juga bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Bahkan bukan hanya dipersilahkan untuk melamar pekerjaan yang ada, tapi dari Disnaker Provinsi Jawa Timur juga telah memiliki unit layanan pendampingan agar mereka memiliki skill yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dia tempati,” katanya.