Lapas Kediri Overload, Tiap Blok Sel Diisi 500 Napi Hanya Dijaga 2 Petugas

metaranews.co
Penjaga Lapas Kelas IIA Kediri. (Anis Firmansah/Metaranews)

Metaranews.co, Kediri- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri yang menewaskan satu narapidana (napi) yang menjadi korban pada Sabtu (29/10) lalu ternyata melampaui batas atau overload. Kapasitas Lapas Kelas IIA Kediri tersebut semestinya hanya diisi 325 napi, namun kenyataannya ada 896 warga binaan yang sedang menghuni sel.

Mirisnya lagi, tiap blok tahanan Lapas Kelas IIA Kediri diisi sebanyak sekitar 500 warga binaan dan dijaga 2 petugas. Artinya, rasio 1 penjaga blok tahanan berbanding 224 napi.

Bacaan Lainnya

Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Asih Widodo, mengakui adanya ketimpangan perbandingan jumlah petugas dan narapidana di dalam Lapas. Saat peristiwa perkelahian, Sabtu (29/10) lalu, hingga mengakibatkan satu narapidana tewas diketahui usai ditemukan tergeletak di dalam kamar.

Korban bernama Miftahul Rohmah meregabg nyawa tak tertolong, meski sidah dilakukan rujukan perawatan RS Bhayangkara Kediri selama 2 jam. Hal ini sontak menyinggung idealnya pengawasan petugas kepada narapidana.

“Idealnya 325, tetapi diisi 896 narapidana kan tidak ideal,” pria yang akrab disapa Widodo, kepada metaranews.co, Senin (31/10/2022).

metaranews.co
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Asih Widodo. (Anis/Metara)

Widodo menjelaskan kondisi para narapidana Lapas Kelas IIA Kediri, masing-masing menempati kamar hunian per blok berisi sekitar 500 narapidana. Dari sejumlah narapidana tersebut, hanya dijaga 2 petugas Lapas.

Setiap harinya, imbuh Widodo, hanya ada 10 orang yang bertugas di Lapas Kelas IIA Kediri. Yakni, terbagi dari petugas pengamanan pintu utama (P2U), pos penjagaan, komandan, wakil komandan, dan masing-masing petugas penjagaan blok hunian narapidana.

“Jumlah narapidana 500 dijaga hanya 2 orang, kan tidak ideal,” tambah Widodo.

Meskipun terbilang tidak ideal perbandingan antara jumlah petugas dan narapidana, Widodo menyampaikan masih terbantu oleh kondisi kesadaran narapidana didalam lapas.

Seperti ketika suara bel kamar berbunyi, masing-masing narapidana masuk secara bergantian, sehingga petugas hanya tinggal menghitung jumlahnya.

“Untuk warga binaan Lapas Kediri ini luar biasa lebih baik, dibandingkan Lapas daerah lain,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *