Metaranews.co, News – Aktivitas Gunung Merapi masih menunjukkan eksistensinya hingga hari ini. Tercatat, pada Selasa (14/3/2023) lungsuran lava sudah keluar dari mulut kawah.
Melansir Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terpantau muncul api diam di kawasan kubah lava bagian barat daya Merapi.
Api diam itu merupakan fenomena normal pada kubah lava vulkanik aktif. Penampakan api diam itu, terpantau oleh BPPTKG pada periode 13 Maret 2023, dari pukul 18.00 – 24.00 WIB.
Sementara itu, melansir akun Twitter resmi BPPTKG, Lungsuran awan panas kembali terpantau keluar dari Gunung Merapi sebanyak dua kali berdasarkan pantauan BPPTKG periode Selasa (14/3/2023) pukul 00.00-06.00 WIB.
Jarak luncuran awan panas yang jatuh mencapai 1.600 meter hingga 2.000 meter ke arah barat daya dan 15 longsoran lava juga diamati dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah barat daya.
Lungsuran awan panas tercatat sebanyak dua kali, gempa guguran sebanyak 55 kali, gempa multifase sebanyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal sebanyak dua kali.
BPPTKG sendiri masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lahar dan awan panas yaitu Kali Woro 3 km dari puncak, Kali Gendol 5 km dari puncak.
Selain itu, potensi bahaya juga terdapat di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak.
Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 km dari puncak.
BPPTKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar di alur sungai yang berhulu dengan Merapi, terutama saat hujan turun di puncak gunung.
Sebelumnya, puluhan kejadian awan panas Gunung Merapi masih terus terjadi selama tiga hari terakhir. Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) aktivitas masih sangat tinggi.
“Tanggal 11-12 Maret 2023 Gunung Merapi melancarkan awan panas ke arah Kali Bebeng. Hingga saat ini Senin 13 Maret 2023 sudah terjadi 60 kejadian awan panas yang jatuh di Gunung Merapi,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya keterangan, Senin (13/3/2023).