Nasib Jembatan Kaca Bromo Usai Insiden Banyumas, Tetap Diresmikan?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat menjajal Jembatan Kaca Bromo, Rabu (15/2/2023). (suara jatim)

Metaranews.co, News – Insiden kecelakaan di jembatan kaca The Geong, Banyumas, tidak berpengaruh terhadap rencana peresmian jembatan kaca Seruni Point Bromo.

Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Heri Wahyudi, memastikan bahwa kontruksi jembatan kaca Seruni Point aman. Ketebalan kaca yang digunakan lebih tebal, yaitu 50 milimeter atau 5 cm. Sementara jembatan kaca The Geong hanya 12 milimeter atau 1,2 cm.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kontruksi jembatan kaca Seruni Point juga diklaim lebih kokoh. Jembatan tersebut menggunakan tiang bor bertulang dan dilengkapi dengan double protection steel berupa baja galvanis yang tahan karat.

Kaca yang digunakan juga berlapis atau SentryGlas Plus (SGP) Laminates Plus setebal 25,55 milimeter atau 2,5 cm. Apabila dijadikan satu totalnya memiliki ketebalan 5 cm.

Jembatan kaca Seruni Point diklaim mampu menampung 100 orang atau beban hingga 9 ton.

“Kami akan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang ketat. Proyek infrastruktur yang mendukung jembatan kaca dari sisi masuk dan sisi keluar dipastikan selesai akhir tahun 2023, tapi informasi resmi mengenai peresmian tunggu konfirmasi lebih lanjut,” ujarnya, Jumat (27/10/2023) dikutip Suara Jatim.

Jembatan kaca Seruni Point diklaim mampu menampung 100 orang atau beban hingga 9 ton.

Sebelumnya telah terjadi kecelakaan di jembatan kaca The Geong, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kaca lantai jembatan pecah yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat terjatuh.

Pos terkait