Pendakian Gunung Semeru Ditutup Lagi karena Cuaca Ekstrem

Pendakian Gunung Semeru
Gunung Semeru (PVMBG)

Metaranews.co, News – Pendakian Gunung Semeru di Lumajang kini kembali ditutup setelah dibuka sejak 23 Desember 2024.
Penutupan dilakukan oleh pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) karena kondisi cuaca ekstrem di awal 2025.

Adapun penutupan pendakian dilakukan hingga 19 Januari 2025. Keputusan ini tertuang dalam surat resmi dengan Nomor: PG.13/T.8/TU/KSA.5.1/B/12/2024 yang dikeluarkan pada 31 Desember 2024.

Bacaan Lainnya

Awalnya, BB TNBTS memutuskan untuk menutup jalur pendakian Gunung Semeru dari 2 hingga 16 Januari 2025. Namun, kebijakan tersebut kini diperpanjang hingga pertengahan bulan.

Sebelumnya, BB TNBTS juga telah mengeluarkan pengumuman penutupan jalur pendakian Gunung Semeru pada 30 Desember 2024 dengan nomor PG.12/T.8/TU/KSA.5.1/B/12/2024.

Dalam pengumuman tersebut, pendaki yang sudah berada di jalur pendakian diminta untuk turun paling lambat pada 1 Januari 2025.

Sebagai informasi, , pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur sempat dibuka kembali menjelang akhir tahun 2024. Akses ke Semeru sebelumnya ditutup total sejak Juli 2021 atau sekitar tiga tahun lalu.

Pendakian Semeru dibuka kembali setelah peninjauan langsung oleh Menteri Kehutanan dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada 23 Desember 2024.
Berdasarkan hasil koordinasi, batas maksimal pendakian hanya sampai Ranu Kumbolo dan kuota pendaki yang diperbolehkan juga dibatasi.

Lebih lanjut, Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi beberapa kali dengan tinggi letusan 500 hingga 1.200 meter di atas puncak pada Kamis pagi (2/1/2024).

Gunung Semeru saat ini masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Pos terkait