Pensiunan PLN di Malang Tega Bunuh dan Mutilasi Sang Istri, Ternyata Ini Motifnya

Mutilasi di Malang
ilustrasi kasus pembunuhan dan mutilasi (Freepik)

METARA, News – Kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh pensiunan PLN di Malang kepada istrinya dilatarbelakangi permasalahn rumah tangga. Hal ini terungkap dari keterangan sejumlah tetangga saat olah TKP di Jalan Serayu, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Ketua RT Slamet Afandi mengatakan, beberapa kali pelaku yang bernama James Loodewyk Tomatala (61) dan korban Ni Made Sutarini (55) kerap kali bertengkar. Bahkan, ketika kegiatan kerja bakti menjelang peringatan 17 Agustus 2023 kedua pasutri ini juga bertengkar.

Bacaan Lainnya

”Sering bertengkar, sering cek-cok, waktu bersih-bersih mau 17 Agustus itu juga bertengkar, kami warga juga dengar,” kata Slamet Afandi dikutip dari suara.com.

Menurutnya, watak James Loodewyk Tomatala memang cukup keras. Terlebih ia yang tinggal berdua di rumahnya jarang bersosialisasi dan berinteraksi dengan warga.

”Orangnya tertutup jarang berinteraksi dengan tetangga, dia pensiunan PLN,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menuturkan, dari penyelidikan dan pemeriksaan awal diduga pembunuhan yang disertai mutilasi ini karena permasalahan rumah tangga. Hal ini juga dibenarkan sejumlah tetangga yang kerap mendengar keduanya bertengkar.

”Jadi motif mungkin permasalahan rumah tangga, karena si istri ini sudah lama tidak kembali ke rumah, kemarin kembali ke Malang, untuk mengikuti kegiatan di Malang. Tetangga sempat mendengar ada cekcok sehari sebelum kejadian,”ucapnya.

Sebagai informasi, Peristiwa pembunuhan dan mutilasi sendiri terungkap pada Minggu (31/12/2023). Korban Ni Made Sutarini (55) dievakuasi sekitar pukul 09.27 WIB, usai jasadnya dimutilasi oleh suaminya sendiri di rumahnya.

Jasad korban dievakuasi dan dibawa ke kamar forensik Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sementara kepolisian yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak pukul 09.40 WIB.

 

 

penulis : adinda

Pos terkait