Metaranews.co, Malang – Tragedi Kanjuruhan akhirnya mengetuk semua suporter klub di seluruh Indonesia. Tragedi yang merenggut 131 nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang itu memetik rasa iba dan kesadaran untuk memperbaiki fanatisme dalam mendukung klub kebanggaan. Seperti Aremania dan Bonekmania yang akhirnya memutuskan berdamai untuk memperbaiki hubungan suporter.
Sesepuh Aremania, Anto Baret pun menjelaskan bahwa perdamaian antar suporter tak sesulit yang dibayangkan. Apalagi, usai tragedi Kanjuruhan, seluruh suporter menyuarakan perdamaian.
“Tanpa disuruh, karena melihat saudara-saudara kita menjadi korban (tragedi Kanjuruhan), maka dengan sendirinya mereka ingin damai. Dengan kejadian ini membuka mata, pikir dan rasa batin seluruh suporter di Indonesia untuk damai,” ujarnya.
Selain itu, ia juga bicara banyak dengan koordinator dan ketua suporter Bonek, Andi Peci, terlebih dalam momentum pertemuan Bonek dan Aremania Jum’at (7/10/2022) dalam rangka doa bersama di Stadion Kanjuruhan, terlihat adem.
Sebab itu, disampaikan bahwa pada situasi ini sudah saatnya mengubur rasa dendam dan benci yang digantikan dengan energi perdamaian.
“Kami siap memfasilitasi, mungkin dimana supaya lebih afdol. Atau didatangi dibuat acara yang seperti apa supaya persaudaraan ini kekal. Kita ingin meninggalkan jejak peristiwa ini dengan perdamaian,” sambung dia.
Dengan demikian, pihaknya juga berharap tragedi memprihatinkan yang notabene menewaskan sedikitnya 131 orang Aremania ini dapat segera diusut tuntas sehingga tidak meninggalkan luka yang mendalam.
“Fokus bagaimana mengawal (tragedi Kanjuruhan), jangan ada fakta terselubung. Jangan sampai ada fakta tersembunyi. Supaya kalau hukum ditegakkan seadil-adilnya bisa menyirami luka jangan sampai kalau tidak ada keadilan di dalamnya setelah sidang kita ikut bersama tidak ada keadilan, berarti lukanya semakin menganga,” bebernya.