Ramai Simbol Semangka Palestina di Media Sosial, Ternyata Ini Maknanya

Semangka Palestina
Ilustrasi untuk Semangka Palestina (Freepik)

Metaranews.co, News – Simbol Semangka Palestina akhir-akhir ini marak ditampilkan di media sosial. Banyak warganet yang mengaitkan buah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina. 

Mengapa demikian? Lantas, apa makna semangka bagi rakyat Palestina? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Bacaan Lainnya

Jika anda melihat platform media sosial Instagram maupun X (yang dulu dikenal dengan Twitter) maka pemandangan warganet mengunggah foto semangka dengan menyertakan kata-kata penuh dukungan untuk Palestina akan mudah anda temui. 

Hingga 3 November 2023, Tagar #semangka sudah disertakan lebih dari 98 ribu unggahan. Mayoritas dar unggahan tersebut pun berisikan dukungan terhadap Palestina. 

Tak hanya masyarakat Indonesia yang ikut berbondong-bondong mengunggah Semangka Palestina, tapi sejumlah selebritis dan influencer Indonesia seperti Ratu Annisa, Atta Halilintar, Teuku Wisnu dan masih banyak lagi juga menggunakan gambar buah merah ini dalam unggahannya. 

Salah satunya Raffi Ahmad dan istri, Nagita Slavina melalui akun pribadi mereka @raffinagita1717 bahkan ikut menggalang donasi bagi Palestina sembari menyertakan foto salat berjamaah disertai tulisan “We Pray We Care” dengan huruf A diganti gambar semangka.

“We Pray, We Care. Bagi mereka, bantuan kemanusiaan dari kita semua,” tulis mereka. 

 Begitu halnya dengan Tasya Farasya yang banyak dikenall sebagai infulencer kecantikan juga mengunggah gambar semangka yang dibuat menyerupai peta jalur Gaza. 

“Hatiku jiwaku pergi untukmu saudara perempuanku,” tulis Tasya Farasya dalam unggahannya pada Kamis (2/11/2023).

Makna Simbol Semangka Palestina

Selain di Instagram, banyak pengguna X juga berbondong-bondong memberikan dukungan untuk warga Palestina dengan mengunggah gambar buah merah ini. 

Salah satu pengguna X dengan nama @TriasVeny menulis dalam cuitannya bahwa buah semangka “mewakili identitas nasional, hubungan dengan tanah air, dan perlawanan”.

“Alasannya pertama karena kesamaan warna dengan bendera Palestina (merah, hijau, putih, hitam),” kata Trias dalam unggahan tersebut

Dilansir dari Al Jazeera, semangka dianggap sebagai buah yang cukup ikonik bagi publik Palestina. Buah ini juga seolah menjadi ikon  kebudayaan dan resistensi rakyat Palestina di tengah operasi Israel terhadap mereka.

Buah ini sendiri dimaksudkan sebagai pengganti bendera Palestina yang sempat dilarang oleh Israel untuk diperlihatkan di muka publik. Hal tersebut lantaran buah semangka mempunyai warna yang sama dengan bendera Palestina yaitu merah, hijau, putih, dan hitam.

Sebenarnya, tak hanya buah merah ini yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina tetapi juga ada buah-buah lain yang juga digunakan sebagai simbol resistensi rakyat Palestina. 

Novelis dan jurnalis Palestina Ghassan Kanafani juga sempat menggunakan jeruk untuk melambangkan identitas nasional Palestina dalam bidang sastra dan seni. 

Berbeda dengan penggunaan semangka karena dinilai mempunyai warna serupa dengan bendera, buah jeruk sebagai simbol lantaran buah ini termasuk salah satu komoditas penting di Palestina sebelum peristiwa Nakba pada 1948. Selain itu, terong dan zaitun juga digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap Israel. 

Sejarah Penggunaan Simbol Buah Semangka 

Dilansir dari berbagai sumber, semangka pertama kali digunakan sebagai simbol negara Palestina setelah Perang Enam Hari pada 1967 – ketika Israel bertempur dengan negara-negara tetangga, termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania.

Kala itu, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di muka umum dalam perbatasannya untuk menutupi nasionalisme Palestina dan Arab.

Untuk mengakali larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan buah merah berbiji ini yang mereka potong menjadi segitiga karena menyerupai bendera mereka yang mengandung warna-warna merah, hitam, putih dan hijau.

Pada 1993, Israel akhirnya mencabut larangan pengibaran bendera Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina.  Bendera tersebut dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang mengelola Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pada 2007, seniman Palestina, Khaled Hourani, memperkenalkan karya seninya ‘Semangka’ sebagai kontribusi pada buku Atlas Subjektif Palestina. Tindakan ini menginspirasi banyak seniman lain untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan simbol semangka sebagai sarana untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina.

The Sachs Program for Arts Innovation dari Universitas Pennsylvania pad 2022 bahkan memberikan penghargaan pada proyek seni berjudul Watermelon Book (Buku Semangka) yang berisi karya dari para seniman, penulis, dan pemikir dari Palestina.

 

Penulis: Adinda

 

Pos terkait