Status Gunung Merapi Masih Siaga, Masyarakat Diminta Jauhi Daerah Potensi Bahaya

Status Gunung Merapi
Guguran awan panas yang muncul dari gunung Merapi. (Sumber foto by Twitter @BPPTKG)

Metaranews.co, News – Status Gunung Merapi masih siaga, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya.

Hal tersebut disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui laman akun resmi Twitter nya.

Bacaan Lainnya

Pihak BPPTKG juga selalu melakukan update status Gunung Merapi. Tercatat pada Kamis (16/3/2023). Aktivitas vulkanis Merapi hingga kini masih ditetapkan di tingkat siaga.

Status Gunung Merapi
Laporan BPPTKG soal status gunung Merapi melalui akun Twitter resminya. (Sumber foto by Twitter @BPPTKG)

“Pemutakhiran Rekomendasi Status Aktivitas Siaga Gunung Merapi,” tulis caption BPPTKG di akun Twitter Resminya.

“#WargaMerapi, Badan Geologi telah melakukan evaluasi terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Hingga saat ini status aktivitas masih ditetapkan pada tingkat “SIAGA”,” lanjutnya.

Sementara itu, BPPTKG juga memetakan beberapa potensi bahaya yang saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Status Gunung Merapi
Guguran awan panas yang muncul dari gunung Merapi. (Sumber foto by Twitter @BPPTKG)

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan – barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km,” ucap dari caption.

Pihaknya juga menyebut jika lontaran material vulkanik bisa terjadi letusan eksplosif bisa menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya tersebut. Serta terus menjaga kewaspadaan.

“Masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya tersebut serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ungkapnya.

Pihaknya juga meminta supaya masyarakat agar selalu mengikuti informasi tingkat aktivitas Gunung Merapi melalui kanal resmi di aplikasi Magma Indonesia, website dan media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHZ, Pos Pengamatan G. Merapi terdekat, dan kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *