Metaranews.co, Malang – Tragedi Kanjuruhan tak hanya menjadi perhatian nasional, namun juga dunia internasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino melalui telepon. Pasalnya, tragedi Kanjuruhan ini menjadi duka cita dunia internasional karena menjadi tragedi terbesar kedua di dunia yang menelan korban 131 korban jiwa usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.
“Hari Senin (3/10/2022) malam, saya telah bertelepon langsung dan berbicara dengan Presiden FIFA Presiden Infantino, berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kalau diperlukan FIFA bisa membantu sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, adanya tragedi Kanjuruhan menyerahkan sepenuhnya kepada FIFA terkait keputusan apapun. Termasuk bila ada sanksi dari FIFA untuk sepak bola Indonesia.
“Kami bicara banyak, tetapi tetap keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA,” tegasnya.
Di samping itu, pemerintah juga sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dikomandoi oleh Kemenko Polhukam. Hal ini sebagai salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam mengusut tuntas tragedi kelam tersebut. “Karena kita ingin usut tuntas. Tidak ada yang di tutup-tutupi, yang salah diberikan sanki, yang masuk pidana juga dipidanakan,” tegasnya.
Meski TGIPF memiliki deadline selama satu bulan, namun Jokowi meminta agar proses investigasi dapat dipercepat. “Melalui Menko Polhukam selama satu bulan, tapi saya minta secepatnya (selesai). Ini semua tim independen (TGIPF) yang akan melihat,” tukas Jokowi.