Metaranews.co, Kediri – Kasus perampokan yang terjadi di BPR Kota Kediri Kantor Cabang Ngronggo pada Selasa, (18/10/2022) rupanya masih menyisakan trauma mendalam untuk teller yang menjadi korban yakni Vita Arianto.
Diketahui sebelumnya, Vita perempuan asal Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu mengalami penyekapan. Bahkan tindak kekerasan juga terlihat pada rekaman CCTV, saat perampokan berlangsung.
Bagian Umum BPR Kota Kediri Kantor Pusat Gendis Prasetyorini mengatakan, Vita hingga hari ini, Rabu (26/10/2022) masih libur bekerja lantaran kondisi psikisnya masih belum stabil usai menerima kekerasan dalam kasus perampokan BPR Kota Kediri Cabang Ngronggo.
“Kalau dibilang trauma, ya jelas trauma. Kalau ditanya liburnya sampai kapan, kita memberikan kelonggaran bahwa itu kecelakaan kerja mengenai psikologisnya,” jelasnya.
Gendis juga menyebut BPR Kota Kediri memberikan pendampingan perbaikan psikologis Vita, dengan bersama-sama menjenguk ke rumahnya. Berusaha menciptakan budaya kerja kekeluargaan dengan totalitas bekerja.
Kabar terakhir, diakui Gendis secara psikologis kondisi Vita sudah mulai membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi seperti biasanya.
“Kalau secara psikologis sudah bagus dan terus kita suport, biasanya ada perwakilan pegawai kerumahnya, kita memberikan support psikologisnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa perampokan terjadi di BPR Kota Kediri, Kantor Kas Ngronggo pada Selasa, (18/10/2022). Dalam kejadian itu satu orang teller BPR yang sempat menerima kekerasan dan sempat disekap oleh pelaku menggunakan kerudung.
Hingga berita ini diterbitkan, Rabu (26/10/2022), pihak kepolisian masih belum dapat mengungkap data pelaku.
Di TKP diketahui masih digelar garis polisi dan juga nampak sepi dari aktivitas nasabah.
