Metaranews.co, News – Seorang warga Tulungagung meninggal dunia usai mengonsumsi nasi berkat hajatan dari wilayah Blitar. Sementara sejumlah korban masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat dugaan keracunan massal.
Kapolsek Sumbergempol AKP Tri Nuartiko mengatakan, korban yang diduga tewas keracunan tersebut adalah Tri Wahyuni (55) warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
“Korban meninggal dunia kemarin pagi setelah dirawat di RS Bhayangkara Tulungagung. Dugaannya mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat hajatan dari saudaranya di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar,” kata AKP Tri Nuartiko dilansir dari suara.com.
Selain korban meninggal dunia, saat ini polisi dan dinas kesehatan setempat masih melakukan pendataan terhadap korban lain yang mengkonsumsi nasi berkat tersebut.
“Jumlah pasti korban dugaan keracunan masih dalam pendataan, informasinya ada belasan, tapi yang dirawat di fasilitas kesehatan ada lima orang,” ujarnya.
Para korban menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung, RS Madinah Ngunut hingga Puskemas Beji, Boyolangu.
Keracunan massal Tulungagung bermula saat suami korban yang meninggal itu mendapat undangan hajatan tasyakuran tujuh bulanan di rumah Mansur dan Nurul, di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar pada Jumat (20/9/2024) malam.
“Saat itu pulang ke Junjung dibawakan sekitar 20 paket nasi berkat. Kemudian dibagikan ke tetangganya,” imbuhnya.
Usai mengonsumsi nasi berkat tersebut sejumlah warga mengalami tanda-tanda keracunan, seperti mual, muntah, hingga diare. Mengetahui hal itu, para korban dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.
Kapolsek menambahkan saat ini pihaknya melakukan langkah penyelidikan dengan mengamankan sejumlah sampel sisa makanan yang dikonsumsi para korban.
“Ada nasi, sambal goreng kentang hati dan jajanan. Nanti akan dilakukan uji laboratorium oleh dinas kesehatan,” jelas Tri Nuartiko.
Kades Junjung Hari Santoso mengatakan, korban Tri Wahyuni sempat mengalami mual dan muntah-muntah usai mengonsumsi nasi hajatan tersebut. Korban dilarikan ke RS Bhayangkara Tulungagung pada Sabtu sore.
“Setelah dirawat kondisi nge-drop dan meninggal dunia pada Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Hari.