Metaranews.co, Tips – Selain makanan, ternyata memperhatikan minuman dalam program diet juga memiliki arti penting. Mengonsumsi air putih dapat meningkatkan fokus, melancarkan peredaran darah, bahkan membantu membakar lemak.
Namun, apakah kamu tahu? Ada beberapa minuman yang bisa membuat perut lebih kenyang dan baik untuk program diet, lho.
Berikut beberapa minuman yang bisa membantu menurunkan berat badan, seperti dilansir alodokter.
Air putih
Jika merasa lapar, disarankan untuk minum air terlebih dahulu karena rasa lapar seringkali merupakan tanda dehidrasi.
Air putih menjadi pilihan yang sangat tepat bagi kamu yang sedang menjalankan program diet. Air tidak mengandung kalori dan dapat memberikan rasa kenyang sehingga membantu menghindari makan berlebihan.
Teh hijau
Minuman penurun berat badan ini juga mengandung kafein, yang menurut penelitian dapat membantu membakar lemak dan meningkatkan kalori yang dibakar saat istirahat.
Pasalnya, teh hijau mengandung katekin dan antioksidan tingkat tinggi, yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lemak.
Selain bermanfaat untuk diet, konsumsi teh hijau juga dipercaya dapat menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Teh hitam
Teh hitam kaya akan antioksidan dan mengandung polifenol yang dapat mengurangi risiko obesitas.
Penelitian menunjukkan bahwa minum tiga cangkir teh hitam setiap hari selama tiga bulan dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan dan mengurangi lingkar pinggang sekitar dua sentimeter dibandingkan dengan kelompok plasebo yang mengonsumsi minuman dengan rasa dan kafein yang sama.
Cuka sari apel
Salah satu cara yang bisa Anda coba untuk mengurangi nafsu makan saat diet adalah dengan mengonsumsi cuka sari apel. Asam asetat, bahan aktif cuka sari apel, dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan.
Caranya adalah dengan mencampurkan 1 hingga 2 sendok makan cuka sari apel ke dalam segelas air dan meminumnya setiap hari.
Jus Sayuran
Sayuran merupakan pilihan yang baik dalam program diet. Sayuran dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus tanpa mengurangi manfaat gizinya.
Jus sayuran tampaknya merangsang penurunan kadar leptin. Leptin adalah hormon yang dilepaskan oleh sel-sel lemak dan dikaitkan dengan obesitas ketika kadar hormon ini terlalu tinggi dalam darah.