Metaranews.co, Tulungagung – Volume kendaraa di Tulungagung ternyata saat ini mengalami lonjakan hingga 50 persen jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir. Apalagi ketika akhir pekan, beberapa titik jalan di Tulungagung seringkali terjadi antrean, (25/11/2022).
Kabid Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung, Panji Putranto mengatakan, volume kendaraan di Tulungagung saat ini tengah mengalami lonjakan, jika dibandingkan dua tahun lalu, atau tepatnya pada saat kondisi pandemi Covid-19.
“Peningkatan volume kendaraan di Tulungagung saya perkirakan mencapai 50 persen jika dibandingkan dua tahun sebelumnya,” tuturnya.
Panji menjelaskan, peningkatan volume kendaraan di Tulungagung terjadi sejak Idul Fitri 2022 kemarin, dan masih berlangsung hingga saat ini. Jika dari hasil pantauan CCTV, kendaraan yang mendominasi adalah kendaaraan roda dua.
“Kalau untuk kendaraan roda empat biasanya lebih banyak dari luar kota. Tapi paling banyak volume kendaraan roda dua,” jelasnya.
Peningkatan volume kendaraan ini menyebabkan antrian di simpang traffic light. Apalagi pada saat akhir pekan, beberapa titik juga terjadi antrian.
“Kalau di traffic light tidak sampai mancet, hanya terjadi antrian kendaraan saja. Selain itu, beberapa titik juga terjadi antrian di simpang tujuh jembatan lembu peteng,” terangnya.
Panji mengungkapkan, untuk meminimalisir peningkatan volume kendaraan di titik rawan antiran, pihaknya akan menggunakan area traffic control system (ATCS). Sistem itu digunakan jika terjadi atrian di traffic light dengan memperpanjang atau memperpendek durasi traffic light.
“Kami kan bisa memantau volume kendaraan melalui CCTV yang terpasang disetiap simpang. Jika terjadi antrian maka kami akan berlakukan ATCS untuk mengurai antrian,” terang Panji.
Kanit Regident Ranmor, Samsat Tulungagung, Iptu Bagus Tejo Purnomo menambahkan bahwa pada 2020 perkembangan kendaraan di Tulungagung mencapai 691.988 unit. Sedangkan pada 2021 bertambah menjadi 718.926 unit.
“Kalau untuk jumlah di tahun ini, kami masih bisa memantau dari kendaraan yang melakukan registrasi perpanjangan atau pembuatan STNK baru. Dulu ketika pandemi perminggu hanya sekitar 200 kendaraan, tapi sekarang sudah mencapai 400 hingga 500 kendaraan,” pungkasnya.