Metaranews.co, Travel – Mengapa kaum Milenial kurang tertarik kerja kantoran? Berikut ulasan yang menjadi alasan milenial lebih suka bekerja di luar kantor.
Kerja kantoran mungkin jadi idaman bagi calon mertua. Namun, berubahnya zaman, juga merubah pola pikir, tak terkecuali di dunia kerja.
Lapangan pekerjaan kini tak terbatas ruang dan waktu. Dapat dikerjakan di manapun dan kapanpun. Oleh sebab itu, fenomena itu pun menarik perhatian salah seorang menteri dari Joko Widodo (Jokowi)
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani kaget melihat dampak pandemi yang membuat anak muda atau milenial saat ini lebih memilih untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) ketimbang pergi ke kantor.
Padahal, meski aktivitas masyarakat sudah dilonggarkan seperti di Indonesia yang tingkat PPKMnya diturunkan, generasi muda memilih WFH karena lebih hemat.
“Ketika saya di Amerika saya bertemu dengan Bloomberg (berkunjung ke kantor Bloomberg), saya tidak mengerti mengapa anak muda sekarang tidak suka pergi ke kantor, mereka lebih suka berada di rumah ibunya,” katanya di CEO Forum Perbankan, Senin (9/9/2023) melansir CNN Indonesia.
Pergeseran Zaman
Tren dan kebiasaan lama mulai ditinggalkan, digantikan oleh budaya baru yang penyebarannya sangat cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Generasi X sibuk berkreasi dan bekerja di puncak kekuasaan.
Sementara itu, kaum milenial mulai merambah dunia karir dan mulai menunjukkan taringnya.
Pada tahun 2020, kaum milenial diprediksi akan menempati 40% dari seluruh demografi angkatan kerja di dunia.
Namun, ada hal menarik dari mereka yang mungkin bisa membuat para konglomerat geleng-geleng kepala.
Karena semakin banyak milenial yang tidak tertarik dengan pekerjaan kantoran.
Tentu saja kondisi ini harus disikapi dengan baik oleh pejabat perusahaan. Apa sebenarnya yang membuat mereka enggan menggeluti pekerjaan kantoran?
Alasan Milenial Tidak Kerja Kantoran
Melansir glints.com, berikut 7 Alasan Milenial Kurang Tertarik dengan Pekerjaan Kantoran
1. Waktu kerja yang kaku
Kerja kantoran, seperti namanya, biasanya diidentikkan dengan bekerja di lokasi kantor tertentu setiap hari Senin hingga Jumat dengan jam kerja 9 pagi hingga 5 sore.
2. Desain ruang kerja yang membosankan
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata kantor? Kamar-kamar pasti dipenuhi dengan bilik, komputer desktop, tumpukan kertas dan dokumen.
Milenial kurang menyukai pekerjaan kantoran karena kondisi kantor membuat mereka semakin stres
3. Pengambilan keputusan sepihak
Milenial menginginkan lingkungan kerja yang kolaboratif. Begitu juga dalam hal pengambilan keputusan di perusahaan.
Meski bekerja di kantoran, mereka tetap menginginkan pola komunikasi yang terbuka dan kolektif.
4. Membuang-buang Waktu
Terkadang ada beberapa pekerjaan kantoran yang tidak disukai kaum milenial karena banyak kegiatan yang membuang waktu.
Baik itu rapat yang tidak kunjung selesai atau pekerjaan yang tiba-tiba diberikan oleh atasan dan harus segera diselesaikan.
5. Kemampuan tidak berkembang
Banyak milenial yang membenci pekerjaan kantoran karena merasa tidak ada ruang untuk mengembangkan kemampuannya.
Mereka menginginkan umpan balik rutin atas kinerja yang telah mereka lakukan untuk perusahaan
6. Budaya perusahaan
Milenium sangat menghargai perusahaan yang berkontribusi pada kesuksesan pribadi mereka.
Sebaliknya, mereka akan meninggalkan pekerjaan kantoran yang hanya mementingkan keuntungan dan menyedot energi dari karyawannya.
7. Tujuan perusahaan
Milenial sangat selektif tentang tujuan perusahaan tempat mereka melamar.
Mereka tidak menyukai pekerjaan kantoran yang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam usahanya.
Berubah dan berkembangnya zaman, juga harus di jawab dengan hal baru yang menantang.
Sejatinya, milenial di kategorikan sebagai orang yang selalu menyukai tantangan. Bahkan menyederhanakan tantangan.
Karena itu, kaum milenial lebih suka untuk menghabiskan waktu diluar kantor, untuk menggali ide-ide kreatif yang sewaktu-waktu muncul.