Guru Honorer di Sumenep Cabuli Siswanya, Bermula dari Sita Handphone

Kekerasan Emosional
Ilustrasi kekerasan emosional pada anak (Freepik)

Metaranews.co, Jawa TimurGuru honorer di Sumenep, Madura cabuli siswanya, berasal dari sita Handphone dan ancam dikeluarkan dari sekolah jika tak turuti permintaannya.

Oknum guru berinisial MR (35) kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Korbannya seorang pelajar laki-laki berinisial R.

Bacaan Lainnya

Berawal dari Handphone, Guru Honorer Cabuli Siswanya

Guru honorer
Ilustrasi akibat kekerasan seksual pada anak. (Freepik)

Menurut penuturan Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, dirinya mengungkapkan, kejadian bermula saat oknum guru tersebut mengecek ponsel korban.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa 7 Februari 2023. Terjadi di ruang tata usaha (TU) sebuah SMA di Sumenep. Kasus memalukan itu bermula saat ponsel korban disita pelaku karena ditemukan video yang tidak pantas.

Setelah itu, pelaku meminta korban datang ke sekolah setelah Maghrib, untuk mengambil telepon genggamnya.
Pelaku mengancam korban untuk menyebarkan informasi bahwa korban menyimpan video dewasa di ponselnya.

Pelaku juga mengancam korban akan dilaporkan dan dikeluarkan dari sekolah karena menyimpan video berkonten dewasa, kecuali jika korban mau menuruti keinginan pelaku.

“Karena takut dengan ancaman pelaku, korban terpaksa menuruti keinginan pelaku. Di salah satu ruangan di sekolah itulah pelaku kemudian mencabuli korban,” kata Kapolres.

Periksa 8 Saksi

Polisi setempat telah memeriksa 8 saksi dalam kasus tersebut. Sebelumnya, guru itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi dalam kasus dugaan pencabulan terhadap muridnya. Kasus ini sempat membuat heboh dunia pendidikan setempat.

Dijelaskan Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, pihaknya telah memeriksa 8 saksi terkait dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

“Delapan orang yang kami periksa termasuk pelapor yaitu orang tua korban, kemudian teman-teman korban di sekolah,” ujarnya Senin (13/2/2023) melansir Suara.

Hasil Pemeriksaan Sementara

Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku baru satu kali melakukan pencabulan terhadap muridnya.

“Namun penyidik ​​tidak akan percaya begitu saja dengan pengakuan pelaku. Penyidik ​​akan mengusut kasus ini, khawatir sebenarnya tidak hanya ada satu korban, mereka hanya takut pada pihak yang akan melaporkannya,” ujarnya.

Saat ini, proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh kepolisian setempat terkait kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru honorer itu terhadap siswanya sendiri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *