Metaranews.co, Jawa Timur – Santri di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan Madura tewas dipukuli seniornya di pondok pesantren, tepatnya di kamar asrama korban.
Peristiwa itu terjadi pada, Rabu (03/07/2023) malam, tepat pada malam tradisi Nisfu Syaban. Kabar tewasnya santri akibat dipukuli seniornya ini pun dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.
Alhasil, kasus ini pun langsung diusut kepolisian setempat dengan memeriksa sejumlah saksi mata di kalangan santri. Pasalnya, korban dikabarkan dianiaya oleh seniornya.
Lebih lanjut, Bangkit menyebut aksi pemukulan itu dilakukan di kamar asrama korban. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar di tubuhnya hingga meninggal dunia.
“Jadi korban didatangi pelaku dan dipukuli di asrama tempat korban berada. Korban dianiaya hingga memar,” ucapnya, melansir Suarajatim.id, Kamis (9/3/2023).
Korban berinisial BT warga Desa Bulukagung Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan, berusia 16 tahun saat ini masih duduk di bangku SMA.
“Korban bersekolah sambil mondok dan masih kelas 1 SMA,” imbuhnya.
Aksi pemukulan oleh seniornya itu lalu diketahui oleh santri lain dan dilaporkan kepada pimpinan pondok pesantren. Setelah itu, korban langsung dibawa ke Puskesmas Geger untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, saat dibawa ke puskesmas terdekat, korban sudah tidak bisa terselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia.
“Saat dibawa ke puskesmas, korban meninggal dunia,” ujarnya.
Saat ini, pihak Polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan memanggil sejumlah saksi. Polisi sendiri belum secara spesifik mengungkap motif penyerangan yang dilakukan pelaku.
“Belum, setelah ada hasil penyelidikan baru kita temukan motifnya,” pungkasnya.