Metaranews.co, Jawa Timur – Kapan waktu munculnya Gerhana Matahari Hibrid di wilayah Jawa Timur ? Berikut ulasan lengkapnya.
Gerhana matahari hibrid 2023 akan terjadi di penghujung Ramadan 1444 H. Berikut jadwal penampakannya di Jawa Timur pada Hari Kamis, 20 April 2023 sekitar pukul 09.26 WIB.
Gerhana matahari dapat disaksikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Melansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang terjadi saat matahari, bulan, dan bumi berada tepat pada satu garis.
Menariknya, pada tahun 2023 ini diprediksi akan terjadi empat kali gerhana, yaitu :
1. Gerhana Matahari Hybrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana matahari cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
Fenomena alam ini memang sangat jarang terjadi, lantas apa dampaknya jika kita melihat langsung gerhana matahari dengan mata telanjang ?
Menatap matahari secara langsung, meski hanya beberapa detik, dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata.
Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet (UV) dari matahari akan masuk ke mata dan diserap oleh retina, sehingga memicu kerusakan oksidatif atau disebut juga dengan solar retinopathy.
Ini juga berlaku ketika seseorang melihat langsung ke matahari tanpa menggunakan pelindung mata saat gerhana matahari. Perubahan penglihatan mungkin tidak langsung terasa.
Namun setelah 12 jam, gejala solar retinopathy bisa muncul pada satu mata atau bahkan keduanya.
Bahaya Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung
Melansir Hellosehat.com, saat masuk ke mata, sinar UV dari gerhana matahari akan difokuskan oleh lensa dan diserap oleh retina yang berada di belakang mata.
Retina adalah jaringan yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal saraf dan mengirimkan sinyal tersebut ke otak.
Setelah diserap retina, sinar UV menghasilkan radikal bebas yang mulai mengoksidasi jaringan di sekitar mata. Akibatnya, sel batang dan sel kerucut di retina akan rusak. Kondisi ini dikenal sebagai solar retinopathy.
Ketika seseorang mengalami solar retinopathy akibat melihat gerhana matahari secara langsung, ada beberapa gejala yang mungkin dialami, antara lain:
- Ketidaknyamanan di mata saat melihat cahaya terang.
- Sakit mata.
- Mat berair.
- Sakit kepala.
Pada kondisi yang lebih serius, keluhan yang dialami dapat berupa:
- Penglihatan kabur atau berbayang.
- Penurunan kemampuan untuk melihat warna dan bentuk.
- Ada bintik hitam di tengah mata.
- Kerusakan mata permanen.
Gejala dapat membaik dengan sendirinya, tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun untuk sembuh. Kerusakan mata permanen juga mungkin terjadi, terutama jika kerusakan retina parah.
Selain solar retinopathy, paparan radiasi UV yang berlebihan dan singkat pada mata juga dapat menyebabkan fotokeratitis. Kondisi ini sering disebut dengan sunburnt eyes, dengan gejala seperti mata merah, sensasi ada benda asing atau pasir di mata, dan kepekaan mata terhadap cahaya.