Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Tim Arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (Bapelbud) Wilayah XI Jawa Timur melakukan pemugaran Candi Gambar Wetan di Dusun Gambar Anyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Saat ini, Tim Bapelbud Jatim sedang menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) pemugaran Candi Gambar Wetan.
“Kami masih menyiapkan sarpras untuk gudang, kantor, dan fasilitas tim di lokasi,” jelas Tim Teknis Pemugaran Candi Gambar Wetan dari Bapelbud Jatim, Suyono, Selasa (8/8/2023).
Sekadar diketahui, Candi Gambar Wetan yang berada di lereng Gunung Kelud merupakan tempat pemujaan peninggalan era Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan pahatan angka tahun pada lapik Arca Dwarapala, bagian sisi kanan trap anak tangga menuju kompleks halaman candi tertulis 1360 Saka atau 1438 masehi.
Angka tahun itu sezaman dengan pemerintahan Ratu Suhita, pemimpin keenam Kerajaan Majapahit pada 1429-1447 masehi.
Lalu, di lapik Arca Dwarapala yang berada di kanan kiri tangga menuju halaman satu candi juga terdapat pahatan angka tahun 1299 saka atau 1377 masehi.
Angka tahun ini sezaman dengan masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yang merupakan Raja keempat Majapahit yang memerintah pada 1351-1389 masehi.
Candi Gambar Wetan terbagi menjadi tiga halaman yang sejajar ke belakang seperti di Candi Penataran.
Namun, posisi halaman candi mengikuti kontur tanah yang semakin ke belakang semakin tinggi. Posisi candi induk berada di halaman paling belakang atau halaman ketiga yang posisinya paling tinggi.
Di halaman paling belakang atau halaman ketiga ini terdapat empat bangunan candi, yang terdiri atas satu bangunan candi induk dan tiga candi perwara atau candi pendamping.
Posisi empat bangunan candi di halaman tiga itu berjajar ke samping, dengan orientasi arah utara-selatan.
Suyono mengatakan, pemugaran Candi Gambar Wetan dilakukan secara bertahap dengan perkiraan waktu sampai lima tahun.
Untuk tahun ini, Bapelbud Jatim akan memugar satu bangunan candi yang posisinya paling utara atau candi kedua.
Bapelbud memberikan nomor pada empat bangunan candi sesuai hasil ekskavasi.
Candi paling selatan yang pertama ditemukan diberi Candi Satu. Lalu, candi paling utara disebut Candi Dua, candi induk di bagian tengah disebut Candi Tiga, dan di samping utara candi induk disebut Candi Empat.
“Tahun ini dilakukan pemugaran candi dua. Pemugaran mengikuti data yang ada,” ujar Suyono.
Dikatakannya, material bangunan candi yang hilang akan diganti dengan batu baru. Material bangunan Candi Gambar Wetan terbuat dari batu andesit.
“Batu yang hilang kami ganti batu baru yang kami sesuaikan ukuran dengan aslinya. Untuk batu yang hilang ada reliefnya, kami ganti batu baru tapi tanpa relief. Batunya kami datangkan dari Tulungagung,” katanya.
Suyono menjelaskan, dalam pemugaran itu tim akan membongkar bangunan candi. Sebelum dibongkar, tim akan mendokumentasikan dulu bangunan candi.
“Kami lakukan pembongkaran, satu per satu atau per lapis, lalu kami lakukan registrasi untuk memudahkan saat rekonstruksi. Rekonstruksi dilakukan sesuai data. Misalnya, kami tidak tahu bentuk di bagian atas akan kami buat pola acak,” lanjutnya.