Metaranews.co, Kota Blitar – Wildan Haidar (20), perajin piala di Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, mulai kebanjiran pesanan di momen HUT ke-78 RI.
Di awal Agustus ini, pesanan piala di tempat santri lulusan pondok pesantren di Jombang itu meningkat sekitar 30 persen hingga 50 persen.
“Alhamdulillah, ada peningkatan pesanan piala di momen HUT Kemerdekaan ini,” kata Wildan di rumahnya, Kamis (10/8/2023).
Pengamatan Metaranews.co, pagi itu Wildan terlihat sedang menyelesaikan pembuatan piala pesanan pelanggan di rumahnya. Ia tampak telaten merakit satu per satu bahan pembuatan piala.
“Perakitan satu piala seperti ini biasanya butuh waktu sekitar 15 menit,” ujar Wildan sambil menunjukkan piala berukuran lumayan besar yang selesai dirakit.
Waktu yang dibutuhkan untuk merakit satu piala tergantung ukuran dan model. Perakitan piala dengan ukuran besar dan model rumit biasanya butuh waktu lebih lama.
“Kalau piala kecil model satu kaki biasanya hanya butuh waktu lima menit untuk merakit. Tapi piala berbahan akrilik biasanya lebih lama perakitannya, bisa sampai 30 menit untuk satu piala,” katanya.
Dalam sehari, Wildan rata-rata bisa membuat 10 set piala. Ketika pesanan banyak, ia bisa membuat 20 set piala dalam sehari.
Wildan mulai menekuni usaha kerajinan piala sekitar dua tahunan ini. Sebenarnya, ia melanjutkan usaha yang sudah dirintis ayahnya sejak 2006 lalu.
“Dua tahun lalu saya lulus dari pondok. Pulang ke rumah melanjutkan usaha kerajinan piala milik orang tua,” paparnya.
Wildan mengatakan, pesanan piala selalu meningkat tiap momen agustusan. Banyak masyarakat memesan piala untuk hadiah lomba agustusan.
Awal Agustus saja ini, ia sudah mendapat pesanan 70 set piala atau sebanyak 210 piala. Satu set piala terdiri atas tiga piala.
Biasanya, di luar momen agustusan ia rata-rata hanya mendapat pesanan sekitar 50 set piala dalam sebulan.
“Pesanan 70 set piala itu yang masuk di awal Agustus. Perkiraan pesanan masih bisa meningkat lagi,” ungkapnya.
Untuk harga piala bervariasi mulai Rp 17.000 sampai tidak terhingga, tergantung bahan dan modelnya. Kerajinan piala milik Wildan berbahan kaca, plastik, kayu, dan akrilik.
Misalnya piala berbahan akrilik ia jual dengan harga Rp 950.000 untuk satu set atau tiga piala.
“Karena piala berbahan akrilik lebih rumit pembuatannya. Piala berbahan akrilik ini juga menjadi ciri khas di tempat kami,” katanya.
Saat ini pesanan sudah masuk sekitar 70 set piala sejak awal Agustus ini, Wildan mengaku mendapat omzet sekitar Rp 10 juta.
“Kalau omzet sampai awal Agustus ini masih sekitar Rp 10 juta dari pesanan yang sudah masuk,” sebutnya.