Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Kirab gunungan tumpeng tahu dan hasil bumi digelar meriah di Dusun Besuk, Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (18/9/2023).
Total ada sebanyak 3.000 tahu tersaji dalam tumpeng, hingga kemudian diperebutkan warga.
Kepala Desa Toyoresmi, Gatot Siswanto mengatakan, kirab gunungan tumpeng itu merupakan kegiatan tahunan dalam rangka bersih desa di Dusun Besuk.
Kegiatan itu sekaligus menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia.
“Alhamdulillah kegiatan ini sudah berjalan tahun-menahun, sebagai ucap syukur masyarakat khususnya Dusun Besuk, Desa Toyoresmi, mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, diwujudkan dengan sedekah,” kata Gatot, Jumat (18/8/2023).
Gatot menuturkan, kegiatan kirab gunungan tumpeng itu merupakan wujud sedekah masyarakat agar selalu dilimpahkan berkah dan rezekinya.
Adapun pada kirab tersebut, pihaknya menyajikan empat gunungan berukuran besar yang terdiri dari tahu kuning, jajanan, hasil pertanian, dan perkebunan.
Menurut Gatot, semua lapisan masyarakat di desanya turut terlibat dalam kegiatan kirab gunungan tumpeng tersebut.
“Tumpeng tahu yang sudah menjadi ikon di desa kita, bahkan sudah menjadi ikon nasional. Dulu pernah menjadi tumpeng tahu raksasa di Kabupaten Kediri,” jelasnya.
“Ada juga sayur dari hasil bumi sekitar. Semua hasil pertanian yang ada di desa kita, kita libatkan untuk bersedekah ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambah Gatot.
Sementara itu, salah satu warga setempat, Nanik, mengaku senang mengikuti acara kirab gunungan tumpeng tersebut.
Nanik pun ikut berebut gunungan tumpeng usai dibacakan doa bersama pemerintah desa setempat.
“Alhamdulillah senang ikut acara ini. Ini (berebut gunungan) dapat tahu, kacang panjang, sawi,” pungkasnya.
Pengamatan Metaranews.co, kegiatan kirab tumpeng tahu dan hasil bumi itu digelar di sepanjang jalanan Dusun Besuk, mulai dari ujung barat ke arah timur menuju lokasi punden cikal bakal penggagas desa.
Selanjutnya, kirab berakhir di lokasi makam Waliyullah Syekh Zainal Abidin. Di lokasi ini diadakan kenduri, sebelum akhirnya gunungan diperebutkan oleh warga.